Gresik Petrokimia Mundur, Proliga Hanya Diikuti 11 Peserta

Liga Voli Nasional (Proliga) 2019 berbeda dibanding tahun sebelumnya, tahun ini hanya diikuti 11 tim.
Official Tim Pertamina Energi Sutrisno (tengah) dan Ketua Panitia Pertamina Proliga, Dody Prasetya (kiri) saat memberikan keterangan pers seputar persiapan kejuaraan Proliga 2019 di Yogyakarta, Jumat (23/11). (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta, (Tagar 23/11/2018) - Liga Voli Nasional (Proliga) 2019 berbeda dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini hanya diikuti 11 tim, masing-masing enam tim putra dan lima tim putri. Pasalnya tim putri Gresik Petrokimia mengundurkan diri dari kejuaraan tersebut.

Konstestan Proliga 2019 ini enam tim putra meliputi Jakarta Pertamina Energi, Jakarta Garuda, Jakarta BNI 46, Surabaya Bhayangkara Samator, Palembang Bank Sumsel Babel dan Sidoarjo Aneka Gas Industri. Sedangkan lima tim putri yakni Jakarta Pertamina Energi, Jakarta Electric PLN, Jakarta Popsivo Polwan. Kemudian, Bandung BJB Pakuan, dan Jakarta BNI 46.

Pembukaan Proliga 2019 akan digelar di Gedung Olahraga (GOR) Amongrogo, Kota Yogyakarta, mulai 7 - 9 Desember mendatang. Musim ini Pertamina sebagai title sponsor Jakarta Pertamina Energi menjadi tuan rumah dalam pembukaan kompetisi.

Official Tim Pertamina Energi Sutrisno mengatakan, tim putri tahun ini berkurang satu tim karena Gresik Petrokimia membatalkan.

"Dengan lima tim putri, tim putri Jakarta Pertamina Energi berada di atas angin. Komposisi tim kompetitif terutama PLN elektrik," katanya dalam keterangan pers di Yogyakarta, Jumat (23/11).

Namun, kekuatan paling kompetitif ada di tim putra mengingat persebaran pemain berkualitas lebih merata dibanding tim putri.

"Melihat kekuatan di tim putra karena penyebaran pemain berkualitas yang dimiliki masing-masing tim," imbuhnya.

Menurut dia, tim putra yang akan bersaing ketat pada Proliga 2019 adalah Surabaya Bhayangkara Samator, Jakarta Pertamina Energi, Jakarta BNI 46 serta Palembang Bank Sumsel Babel.

"Empat tim putra ini prediksi kami bakal bersaing ketat tahun ini,"  kata Sutrisno.

Sutrisno menambahkan, tim putra dan putri Jakarta Pertamina Energi sudah siap menghadapi Proliga musim ini. Latihan lebih awal dua bulan sebelum kejuaraan, yakni mulai 12 September 2018. 

"Menggabungkan pemain lokal dan asing menjadi tim yang kuat perlu latihan sejak dini. Agar terbangun teamwork yang solid," paparnya.

Ketua Panitia Pertamina Proliga Dody Prasetya mengatakan, dari sisi kesiapan sudah siap 90 persen. Panitia sudah berkoordinasi dengan pihak keamanan dan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) pusat maupun lokal.

"Kita ingin menjadi tuan rumah yang sukses, sukses gelaran dan sukses prestasi," katanya.

Menurut Dody, Yogyakarta dipercaya lagi menjadi tuan rumah pembukaan dan seri pertama bukan tanpa alasan. Kota Gudeg ini memiliki animo masyarakat yang luar biasa saat menyaksikan Proliga.

"Pengalaman 2018 lalu luar biasa penontonnya. Kita sampai  kewalahan mengurusi tiketnya," katanya.

Dody mengatakan, Proliga 2019 sengaja jadwalnya dimajukan jadwalnya agar tidak berbenturan dengan agenda politik nasional.  

"Dimajukan menjadi Desember 2018 karena pada 2019 ada Pileg dan Pilpres. Mendekati Pileg dan Pilpres, tidak diizinkan ada pengerahan massa," tegasnya.

Menurut dia, panitia rencananya akan menyediakan sekitar 3.300 tiket per harinya. Tiket dijual dengan harga on the spot Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu untuk Tribun.

"Kapasitas GOR Amongrogo sekitat 3.500, untuk VIP kitabsediakan sekitar 300 - 500 kursi," ujarnya.

Chief De Mission Jakarta Pertamina Energi, Ageng Giriyono mengatakan Pertamina membawa misi #SatukanGelarJuara pada musim kali ini.

"Tujuannya agar tim semakin bersemangat dan berdaya juang tinggi," tegasnya. []

Berita terkait