Google Doodle: Lebih Dekat dengan Tunisia

Di antara tempat-tempat wisata Tunisia adalah ibu kota Tunis, reruntuhan kuno Kartago, daerah Muslim dan Yahudi di Jerba, dan resor pantai di luar Monastir.
Pantai keemasan di Tunisia. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 20/3/2018) – Untuk jangkauan Google Tunisia, doodle hari ini menggambarkan bendera Tunisia dengan desain bintang dan bulan sabit yang mencerminkan sejarah negara tersebut sebagai bagian dari Kekaisaran Ottoman.

Republik Tunisia modern menjadi negara merdeka sejak 20 Maret 1956. Google larut dalam kegembiraan dan rasa syukur warga Tunisia di hari ulang tahun kemerdekaan negaranya ini.

Tunisia sebuah negara di pesisir Afrika utara, secara berganti-ganti diduduki bangsa Phoenix, Cartage, dan Romawi. Pada abad ke-7 Tunisia dikuasai bangsa Arab. Pada tahun 1574 Tunisia dikuasai imperium Ottoman dan sejak tahun 1881 menjadi protektorat Perancis.

(Baca juga: Google Rayakan Ultah Pelopor Film Indonesia Usmar Ismail)

Gerakan kemerdekaan bangsa Tunisia dimulai sejak berakhirnya perang dunia pertama, namun baru mencapai hasilnya ketika Perancis melemah saat berakhirnya perang dunia kedua.

Tunisia terletak di pantai Mediterania Afrika Utara, di antara Samudera Atlantik dan Delta Nil. Negara ini berbatasan dengan Aljazair di barat dan barat daya dan Libya di tenggara.

Iklim Tunisia adalah iklim Mediterania di utara dengan musim hujan ringan dan musim panas kering. Bagian selatan negara merupakan padang pasir. Daerah di utara bergunung-gunung, yang bergerak ke selatan, memberi jalan menuju dataran rendah yang panas dan kering. Serangkaian danau garam yang dikenal sebagai chott atau shatt terletak di garis timur-barat di tepi utara Sahara, membentang dari Teluk Gabes ke Aljazair.

Di antara tempat-tempat wisata Tunisia adalah ibu kota Tunis, reruntuhan kuno Kartago, daerah Muslim dan Yahudi di Jerba, dan resor pantai di luar Monastir.

Banyak situs bersejarah yang masih terawat, berbagai peninggalan sejarah menjadi cagar budaya yang telah masuk daftar situs UNESCO World Heritage.

Amphitheater of El Jem merupakan bukti sejarah luar biasa atas keberadaan Kaisar Romawi terkait monumen yang dibangun untuk setiap acara pertunjukan di Afrika Utara. Bangunan tua ini terletak di sebuah dataran di tengah Tunisia dan dibangun seluruhnya dari blok batu dengan mengadopsi model Coliseum Roma.

Situs arkeologi Dougga peninggalan budaya sejarah pada masa Romawi, Helenistik, Punic, dan Numidian. Koleksi prasastinya sekitar 2.000 buah. Dougga diperkirakan dibangun pada abad ke-5 sebelum Masehi. Julius Caesar menjadikan Dougga sebagai kota Romawi. Penduduknya tidak pernah melebihi 5.000 meski terjadi perkembangan ekonomi pedesaan di daerah tersebut.

Arkeologi Carthage merupakan situs bersejarah paling terkenal dari Kekaisaran Romawi. Keberadaan The Roman Julia Carthago menggambarkan keindahan dan kekayaan Roma, dan memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan arsitektur struktural dan karakteristik punic dan perencanaan kota Romawi. Situs ini diambil dari nama Kota Carthage, terletak 10 km dari Tunis modern.

Sidi Bou Said merupakan nama seorang ulama sufi yang diabadikan menjadi kawasan permukiman muslim taat pada zaman Andalusia. Lokasinya terletak di pinggir pantai, tak jauh dari situs arkeologi Carthage. Bangunan rumahnya identik dengan warna putih dan hijau. Dua warna itu diberlakukan oleh Baron Rodolphed yang dijuluki Erlanger. Awalnya kawasan ini dibangun untuk melindungi bangsawan Tunisia pada Abad ke-9. Pada Abad ke-17, dibangun masjid di dataran tinggi tersebut. Pertengahan Abad ke-20, sebagian besar bangunan tersebut berubah menjadi kafe dan toko pernak-pernik.

Masjid Agung Kairouan menjadi bagian terpenting dalam peninggalan sejarah di Tunisia. Tempat ibadah tertua umat Islam di Afrika Utara dan dianggap sebagai situs paling suci keempat dalam Islam setelah Mekkah, Madinah, dan Yerusalem. Masjid yang diberi nama Uqba bin Nafi’ pertama kali dibangun di Kairouan pada 670 Masehi, tak lama setelah kedatangan muslim Arab ke Afrika Utara pada masa khalifah Bani Umayah.

Museum Bardo merupakan museum tertua, lebih dari satu abad yang lalu museum ini didirikan berdekatan dengan Istana Beylical. Selanjutnya pada pertengahan Abad ke-19 bangunan tersebut diperluas dengan tetap mempertahankan semua fitur dari tempat tinggal pangeran. Memamerkan ribuan benda yang menggambarkan berbagai tahap sejarah Tunisia mulai zaman prasejarah sampai pertengahan abad terakhir.

Kota Hammamet memiliki pantai dan resor hotel terbaik di Laut Mediterania. Hampir setiap hari kota ini tak pernah mati, selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun internasional. Di sepanjang jalan terdapat pertokoan, kafe, restoran, maupun aktivitas yang berhubungan dengan pariwisata maupun pernak-pernik di kawasan tersebut, seperti karpet, ornamen kuningan, perhiasan, tembikar, dan barang-barang kulit. Hingga kini, kota tersebut masih terjaga dengan sejarah kuno abad ke-15. Kota ini memiliki keindahan pantai yang membentang.

Menurut The New York Times, Tunisia terkenal dengan pantai keemasannya, cuaca cerah dan kemewahan yang terjangkau. (sa)

Berita terkait