Jakarta, (Tagar 3/5/2018) - Georges Méliès mengubah dunia perfilman lebih dari seabad yang lalu. Ia meninggalkan warisan keluasan karya lebih dari ratusan film.
Ia melihat film dan kamera lebih dari sekadar alat pengambil gambar. Ia melihatnya sebagai kendaraan untuk berpindah tempat dan membuat orang benar-benar tenggelam dalam cerita.
Baca juga: Biografi Georges Méliès dan Keajaibannya dalam Industri Film Abad ke-20
Méliès menghadirkan keajaiban pada pembuatan film melalui banyak sekali trik dan ilusi.
Sebagai penghormatan pada warisannya, Google menggunakan salah satu alat paling inovatif dan imersif yang tersedia saat ini untuk menyampaikan cerita tentang karyanya, yaitu melalui Virtual Reality.
Doodle menyoroti beberapa trik yang dipelopori Méliès sembari membawa penonton ke dalam sebuah dunia dan kisah yang ajaib. Di bawah ini adalah beberapa contohnya.
Méliès merekam dirinya sendiri berulang kali pada strip film yang sama. Film yang menggunakan trik ini adalah L'Homme-Orchestre (The One-Man Band, 1900)
Méliès menghentikan kamera, beralih karakter, dan mulai merekam lagi. Film yang menggunakan trik ini adalah The Living Playing Cards, 1905.
Méliès menutupkan benda berwarna hitam di depan kamera untuk menciptakan ilusi elemen menghilang. Film yang menggunakan trik ini adalah The Four Troublesome Heads, 1898.
Méliès menggunakan teknik yang sama seperti sebelumnya, tapi kali ini dia merekam sedikit bagian film lainnya di bagian atas benda hitam itu. Film yang menggunakan trik ini adalah The Mermaid, 1904.
Méliès menghentikan kamera, meminta karakter keluar dari frame, dan mulai merekam lagi. Film yang menggunakan trik ini adalah Trip to the Moon, 1902.
Selain seorang pesulap, Méliès adalah pendongeng jempolan. Di lamannya Google mengatakan harus mampu menyampaikan kisah yang jelas, menyajikannya seperti pertunjukan balet atau drama di teater, dimana siapa pun bebas memilih sudut pandang untuk menontonnya. Dalam situasi ini penonton menjadi kamera yang mengedit filmnya sendiri. (af)