Gebrakan Jokowi, 2022 Indonesia Punya Kampus Kelas Dunia, Universitas Islam Internasional

Universitas Islam Internasional Indonesia didirikan tahun ini di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, ditargetkan pembangunannya selesai pada 2022.
Presiden Joko Widodo. (Foto: Biro Pers Setpres)

Jakarta, (Tagar 12/4/2018) - Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) akan didirikan tahun ini di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, dan ditargetkan pembangunannya selesai pada 2022.

Gagasan pendirian UIII ini berasal dari Presiden Joko Widodo yang sudah melakukan sejumlah langkah untuk mewujudkannya. Dimulai dari penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 57 Tahun 2016 tentang Pendirian UIII.

Kemudian Presiden pada Kamis 18 Januari 2018 menggelar rapat terbatas membahas pembangunan UIII bersama Menristekdikti M Nasir, Menteri PUPR Basuki Hadimul‎jono, Menkominfo Rudiantara, Menkeu Srimuliyani, Menlu Retno Marsudi dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Pemerintah akan mengucurkan Rp 600 miliar untuk membangun UIII tahun ini. Dana tersebut diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar proses lelang pembangunan fisik universitas ini dapat segera dilakukan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, sebenarnya pembangunan kompleks UIII ini memerlukan pendanaan Rp 3,9 triliun. Namun tidak semuanya akan dibangun dengan menggunakan APBN.

"Porsi APBN Rp 600 miliar agar langsung tender," kata Basuki, Kamis (18/1/2018).

Basuki juga menjelaskan sisa pendanaan kemungkinan akan berasal dari hibah beberapa negara dan akan dicarikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sementara, prosesi peletakan batu pertama masih menunggu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) Kota Depok.

Apabila terlaksana, nantinya penyelesaian seluruh kompleks UIII akan selesai terbangun pada tahun 2022.

Basuki juga menambahkan bahwa sesuai arahan Kalla maka universitas ini akan didesain secara futuristik. 

"Agar (visinya) ke depan, berbeda dengan museum," katanya.

Sementara, Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil mengatakan dari total 143 hektare lahan UIII, masih ada sekurangnya 740 Kepala Keluarga (KK) yang masih bertahan di lokasi. Menurutnya hal tersebut akan segera diselesaikan.

"Akan diberikan kadeudeuh (kompensasi)," katanya.

Sedangkan terkait lahan, Radio Republik Indonesia (RRI) selaku pemilik mayoritas lahan akan memberikan surat rekomendasi penggunaan lahan tersebut untuk pemerintah.

Tujuan Presiden Jokowi Mendirikan Kampus Islam Berkelas Dunia

Kepala Negara bercerita, saat melakukan lawatannya ke Timur Tengah untuk menghadiri acara yang digagas oleh Organisasi Kerjsama Islam (OKI) beberapa waktu lalu.

Kala itu, lanjut Jokowi, Sekjen OKI Iyad Ameen Madani dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyarankan agar para pelajar Indonesia yang dikirim ke Timur Tengah sebaiknya belajar tentang sistem perekonomian atau perminyakan.

"‎Menurut beliau-beliau itu sebaiknya belajar ekonomi perdagangan atau perminyakan. Beliau menyampaikan itu," kata Jokowi, Kamis (18/1/2018).

Jokowi menjelaskan, kemudian Sekjen OKI Iyad Ameen Madani dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas kembali menyarankan agar para pelajar di Timur Tengah menimba ilmu ke Indonesia untuk belajar tentang Islam.

Kedua pemimpin tersebut menilai Islam Indonesia berhasil menunjukkan kepada dunia Islam yang santun dan moderat.

"Tapi sebaliknya, generasi muda Timur Tengah yang ingin belajar ke Indonesia itu sebaiknya belajar mengenai Islam. Menurut beliau-beliau Islam di Indonesia ini adalah dalam praktik keseharian Islam yang betul‎ santun dan moderat," tandasnya.

Ia meminta universitas ini dapat digunakan mahasiswa asing untuk mempelajari Islam dan memperkokoh kepemimpinan Indonesia secara internasional.

"Jadi bukan hanya menjawab kebutuhan domestik, tapi untuk kebutuhan internasional," kata Jokowi. (sa)

Berita terkait