Foto: Hebat, Produksi Kereta Indonesia Diekspor ke Luar Negeri

Produksi kereta Indonesia diekspor ke luar negeri. Bangladesh memesan sedikitnya 250 unit gerbong kereta.
Pekerja menyelesaikan kereta pesanan Bangladesh. Sedikitnya 250 unit gerbong kereta senilai Rp 1,3 triliun yang rencana awal dikirim sebanyak 15 unit pada Desember 2018. (Foto: Antara/Zabur Karuru)

Jakarta, (Tagar 19/11/2018) - Kereta bagi masyarakat Indonesia merupakan primadona transportasi massal karena bertarif murah, nyaman, dan efesien. Kereta buatan anak bangsa melalui PT Industri Kereta Api (Inka), kini melaju membelah kepadatan kota empek-empek dan nantinya juga akan menjadi moda transportasi utama di Jabotabek serta wilayah lain di Indonesia.

Selain memenuhi kebutuhan kereta dalam negeri, PT Inka dilansir kantor berita Antara juga telah ekspansi ke sejumlah negara di Asia antara lain Bangladesh dan Filipina. Bangladesh memesan sedikitnya 250 unit gerbong kereta senilai Rp 1,3 triliun yang rencana awal dikirim sebanyak 15 unit pada Desember 2018.

Sedangkan Filipina, selain memesan sembilan rangkaian kereta (trainset) untuk Phillipines National Airlines, juga memesan dua rangkaian kereta diesel multiple unit. Kontrak telah disepakati pada 22 Januari 2018 dengan penyelesaian 24 bulan senilai Rp 126,3 miliar.

PT Inka yang bangkit menjadi raksasa kecil itu tengah mengembangkan produk pendukung berupa mesin pendingin udara khusus untuk kereta. Selain itu PT Inka juga memproduksi berbagai jenis kereta seperti kereta inspeksi, kereta ukur, kereta kedinasan dan kereta penolong, serta jenis gerbong barang antara lain gerbong datar, gerbong tangki, kereta bagasi, gerbong ZZOW dan gerbong KKBW untuk angkutan batu bara. 

Untuk memenuhi permintaan produksi dan pengembangan produk lainnya, perusahaan perkeretaapian terintegrasi pertama di Asia Tenggara tersebut tengah membangun pabrik di Banyuwangi dengan total investasi mencapai Rp 1,6 triliun dengan luas wilayah sekitar 80 hektare atau tiga kali lipat luas pabrik di Madiun.  

Kereta InkaPekerja menyelesaikan kereta yang dipesan Bangladesh. Sedikitnya 250 unit gerbong kereta senilai Rp 1,3 triliun yang rencana awal dikirim sebanyak 15 unit pada Desember 2018. (Foto: Antara/Zabur Karuru)

Kereta InkaPT Inka juga memproduksi berbagai jenis kereta seperti kereta inspeksi, kereta ukur, kereta kedinasan dan kereta penolong, serta jenis gerbong barang antara lain gerbong datar, gerbong tangki, kereta bagasi, gerbong ZZOW dan gerbong KKBW untuk angkutan batubara. (Foto: Antara/ Zabur Karuru)

Kereta InkaPT Inka juga memproduksi berbagai jenis kereta seperti kereta inspeksi, kereta ukur, kereta kedinasan dan kereta penolong, serta jenis gerbong barang antara lain gerbong datar, gerbong tangki, kereta bagasi, gerbong ZZOW dan gerbong KKBW untuk angkutan batubara. (Foto: Antara/ Zabur Karuru)

Kereta InkaPT Inka juga memproduksi berbagai jenis kereta seperti kereta inspeksi, kereta ukur, kereta kedinasan dan kereta penolong, serta jenis gerbong barang antara lain gerbong datar, gerbong tangki, kereta bagasi, gerbong ZZOW dan gerbong KKBW untuk angkutan batubara. (Foto: Antara/ Zabur Karuru)

Kereta InkaFilipina juga memesan sembilan rangkaian kereta (trainset) untuk Phillipines National Airlines, serta memesan dua rangkaian kereta diesel multiple unit. (Foto: Antara/Zabur Karuru)

Kereta InkaPekerja menyelesaikan pengerjaan kereta di pabrik PT Inka, Madiun, Jawa Timur. (Foto: Antara/Zabur Karuru)

Kereta InkaPenumpang melihat Jembatan Ampera dari dalam gerbong kereta Api Ringan atau Light Rapid Transit (LRT) ketika menuju Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan. (Foto: Antara/Zabur Karuru)

Kereta InkaRangkaian Light Rail Transit (LRT) Palembang melintas di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. ( Foto: Antara/Zabur Karuru)

Berita terkait