Forum Rektor Indonesia Mengutuk Keras Pengeboman di Surabaya

Agama apapun tidak mengajarkan perilaku sadisme, teror, menyebar kebencian, dan kekerasan.
Forum Rektor Indonesia (FRI) mengutuk keras tindakan pengeboman di Surabaya. (rio)

Makassar, (Tagar 14/5/2018) - Forum Rektor Indonesia (FRI) mengutuk keras peledakan tiga bom di gereja Surabaya, aksi teror narapidana Mako Brimob, serta segala tindakan kebiadaban, kekerasan, radikalisme, dan terorisme, apapun motif dan tujuan yang mendasarinya. 

Forum Rektor Indonesia manyatakan kejadian menyedihkan ini pertanda bahwa radikalisme yang biadab ini masih ada di Indonesia. Padahal perilaku sadis atas dalih apapun sangat merusak hubungan kemanusiaan dan keluar dari perilaku bangsa Indonesia yang beradab.

FRI menyampaikan turut berbela sungkawa yang sangat mendalam kepada keluarga korban atas musibah yang sedang dialami. Semoga keluarga, kerabat, dan kita semua diberi ketabahan dan kesabaran dalam menerima cobaan berat ini.Agama apapun tidak mengajarkan perilaku sadisme, teror, menyebar kebencian, dan kekerasan. Semua agama di muka bumi ini cinta akan perdamaian dan keselamatan untuk seluruh umat manusia, bahkan alam.

FRI menyampaikan turut berbela sungkawa yang sangat mendalam kepada keluarga korban atas musibah yang sedang dialami. Semoga keluarga, kerabat, dan kita semua diberi ketabahan dan kesabaran dalam menerima cobaan berat ini.

FRI Mendorong penuh agar aparat keamanan bertindak tegas tanpa pandang bulu dalam mengusut tuntas sampai ke akar-akarnya perilaku biadab itu secara komprehensif, cepat dan tuntas. 

Meminta semua pemuka agama, tokoh masyarakat dan pimpinan Kampus untuk selalu menabur benih dan mengajarkan kebaikan, perdamaian, serta toleransi. Menjauhi perilaku biadad, keras, dan benci karena adanya perbedaan. Ingat bahwa perbedaan adalah rahmat. Stop gerakan radikalisme secara intensif dari pelbagai pihak. FRI siap untuk bekerjasama dengan semua pihak yang menginginkan perdamaian, ketenangan, dan keselamatan NKRI.

Meminta semua pemuka agama, tokoh masyarakat dan pimpinan Kampus untuk selalu menabur benih dan mengajarkan kebaikan, perdamaian, serta toleransi. Menjauhi perilaku biadad, keras, dan benci karena adanya perbedaan. Ingat bahwa perbedaan adalah rahmat. 

FRI menyerukan warga perguruan tinggi selalu mendahulukan kebersamaan dalam berbangsa dan bernegara, tetap bersatu dalam perdamaian, saling menolong untuk kebaikan, keselamatan, keamanan, kemaslahatan, dan ketenteraman hidup sebagai anggota civitas akademika dan warga negara yang baik. Warga kampus harus menjadi teladan dalam kehidupan politik, sosial, budaya dalam koridor NKRI. ()Indonesia mempunyai ideologi Pancasila yang baik untuk hubungan dengan Tuhan secara vertikal dan hubungan dengan sasama manusia secara horizontal. Ingat bahwa semua manusia adalah bersaudara.

FRI menyerukan warga perguruan tinggi selalu mendahulukan kebersamaan dalam berbangsa dan bernegara, tetap bersatu dalam perdamaian, saling menolong untuk kebaikan, keselamatan, keamanan, kemaslahatan, dan ketenteraman hidup sebagai anggota civitas akademika dan warga negara yang baik. Warga kampus harus menjadi teladan dalam kehidupan politik, sosial, budaya dalam koridor NKRI. (rio)

Berita terkait