Formula Satu (F1) Mengakhiri Kontrak dengan Rusia

Formula Satu (F1) telah mengakhiri kontraknya dengan Grand Prix Rusia menyusul invasi negara itu ke Ukraina
Pebalap Inggris, Lewis Hamilton, saat berlaga dalam Grand Prix F1 di sirkuit Sochi Autodrom, kota resor Sochi, Rusia 25 September 2020 (Foto: Dok/voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Formula Satu (F1) pada hari Kamis, 3 Maret 2022, telah mengakhiri kontraknya dengan Grand Prix Rusia menyusul invasi negara itu ke Ukraina, dengan mengatakan “Rusia tidak akan memiliki balapan” di masa depan.

F1 telah membatalkan balapan tahun ini, yang sedianya berlangsung di Sochi pada 25 September 2022. Namun, setelah diskusi lebih lanjut pekan ini, F1 melangkah lebih jauh dan mengakhiri kontrak yang sedianya berlaku hingga 2025.

Dalam sebuah pernyataan F1 menyatakan, “Formula 1 dapat mengkonfirmasi telah mengakhiri kontrak dengan Grand Prix Rusia. Rusia tidak akan memiliki balapan di masa depan.”

Juara F1 empat kali, Sebastian Vettel, dan beberapa pembalap lain pekan lalu mengatakan mereka tidak akan mengikuti balapan di Rusia, bahkan jika F1 tidak membatalkan kontraknya dengan Grand Prix.

Dalam perkembangan lainnya Serikat Sepakbola Rusia mengatakan akan mengajukan banding atas larangan berkompetisi di berbagai pertandingan internasional setelah negaranya menginvasi Ukraina.

FIFA dan UEFA hari Senin, 28 Februari 2022, lalu melarang klub-klub sepakbola dan tim nasional Rusia mengikuti seluruh kompetisi “hingga pemberitahuan lebih lanjut.” (em/jm)/voaindonesia.com. []

Qatar Resmi Menggelar F1 2021 Bulan Depan

Gelaran F1 GP Jepang Resmi Dibatalkan, Ini Alasannya

Musim Depan F1 Pakai Sistem Pengaman ‘Halo’

Sirkuit F1 di Jerman Beralih Jadi Pusat Logistik Bantuan Banjir

Berita terkait
Qatar Resmi Menggelar F1 2021 Bulan Depan
Formula 1 GP Qatar resmi digelar tahun ini. Balapan di Losail tersebut akan mengisi slot GP Australia yang dibatalkan karena pandemi COVID-19.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina