Formalin Akan Lebih Pahit Agar Tak Digunakan Pengawetan Makanan

"Ada satu produsen formalin, yang memberikan zat pemahit. Sudah kewajiban produsen formalin menambahkan zat pemahit, agar formalin tidak lagi dicampurkan ke makanan," ujarnya.
Kepala Balai BPOM Dra Dewi Prawitasari Apt Mkes menyatakan akan meminta produsen formalin memberi perasa pahit agar tak digunakan lagi sebagai pengawet bahan makanan oleh produsen makanan. (Uni)

Palembang (Tagar 30/5/2018)- Berdasarkan data dari Balai Besar Pangan, Obat dan Makanan (BPOM) Palembang peredaran pangan tahu dan mie berformalin tahun ini mencapai 20,28 persen.

Kepala Balai BPOM Dra Dewi Prawitasari Apt Mkes mengatakan, pada bulan Ramadan pihaknya terus melakukan pengawasan pasar beduk dan pasar tradisional. Penggunaan bahan berbahaya di pasar tradisonal masih ditemukan dengan 21,18 persen, angka ini menurun dari tahun lalu 23,21 persen. Untuk pengawasan di pasar beduk penggunaan bahan berbahaya mencapai 37,05 persen 2017 angka ini tinggi melebihi nasional.

"Tahun 2018 ini kami sudah melakukan penindakan kepada 4 produksi tahu dan mie,  peredaran tahu dan mie berformalin pada 2018 ini diangka 20,28 persen. Mungkin karena 4 produsennya sudah digulung. Kami akan terus melakukan penindakan pabrik tahu dan mie," paparnya

Dewi mengungkapkan, untuk menurunkan persentase peredaran pangan berformalin, pihaknya melakukan pembinaan kepada pelaku usaha.

"Bertahun-tahun penggunaan formalin ini masih tinggi. Tahun ini kami dan Dinkes melakukan pembinaan imtek untuk produsen pempek dan kemplang. Pempek tidak ada yang berformalin. Untuk produsen tahu dan mie ini mereka tidak jera. Sudah dihukum dan tidak jera. Setelah keluar mereka buat lagi," ucapnya.

Oleh sebab itu, lanjut Dewi, salah satu cara menurunkan penggunaan formalin pada tahu dan mie adalah dengan menanbahkan zat pemahit pada formalin. "Ada satu produsen formalin, yang memberikan zat pemahit. Sudah kewajiban produsen formalin menambahkan zat pemahit, agar formalin tidak lagi dicampurkan ke makanan," ujarnya. (uni)

Berita terkait