Filipina Kerahkan Pasukan di Laut China Selatan Pasca Insiden Meriam Air dari Kapal China

Manila melayangkan protes diplomatik terhadap Beijing pada bulan ini setelah garda pantai China menembakkan meriam air
Kapal Penjaga Pantai China diduga menghalangi kapal Penjaga Pantai Filipina di Laut China Selatan yang disengketakan, 30 Juni 2023. (Foto: voaindonesia.com/via Reuters)

TAGAR.id, Manilia, Filipina – Angkatan Bersenjata Filipina mengatakan pada Sabtu, 19 Agustus 2023, bahwa pihaknya akan kembali berusaha untuk mengerahkan pasukan yang ditempatkan di bangkai kapal era Perang Dunia 2 di Laut China Selatan.

Langkah tersebut dilakukan setelah Beijing memblokir upaya Manila sebelumnya yang ingin memasok makanan untuk pasukannya dengan menembakkan meriam air.

"Pelaksanaan hak kedaulatan dan yurisdiksi kami ini merupakan bukti keyakinan kuat kami pada tatanan internasional berbasis aturan yang menopang perdamaian dan stabilitas kawasan," kata juru bicara angkatan bersenjata Medel Aguilar dalam sebuah pernyataan.

semprotan air ke kapal filipinaSebuah kapal Penjaga Pantai China meluncurkan apa yang dikatakan Penjaga Pantai sebagai semprotan meriam air peringatan ke arah kapal Filipina. (Foto: voaindonesia.com/via Reuters)

Manila melayangkan protes diplomatik terhadap Beijing pada bulan ini setelah garda pantai China menembakkan meriam air. Mereka juga disebut melakukan manuver "berbahaya" sebagai upaya untuk mencegah Filipina mengirim pasokan ke segelintir pasukan yang ditempatkan di Second Thomas Shoal.

China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan sebagai teritorinya, sebuah pernyataan yang ditolak secara internasional. Sejumlah negara Asia, seperti Malaysia, Vietnam, Brunei, Taiwan, dan Filipina juga memiliki berbagai klaim atas wilayah tertentu.

Filipina meminta semua pihak terkait untuk menghormati kedaulatan dan yurisdiksinya atas zona maritimnya, kata Aguilar, seraya menambahkan bahwa Manila mendukung penyelesaian sengketa secara damai.

Kedutaan Besar China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar. Garda pantai China mengatakan pada 7 Agustus pihaknya memberi tahu Filipina untuk tidak mengirim kapal ke beting dan tidak mengirim "bahan konstruksi yang digunakan untuk perbaikan dan penguatan skala besar" ke kapal perang tersebut.

kepulauan paracelLetak geografis Kepulauan Paracel di Laut China Selatan (Foto: ms.wikipedia.org)

Filipina sengaja menempatkan kapal perang itu pada 1999 sebagai bagian dari klaim kedaulatannya atas beting, yang terletak di dalam zona ekonomi eksklusif 200 mil.

Misi pasokan yang direncanakan "adalah bukti nyata yang jelas dari tekad kami untuk melawan ancaman dan paksaan, dan komitmen kami dalam menegakkan supremasi hukum," kata angkatan bersenjata.

Pada 2016, putusan arbitrase internasional membatalkan klaim kepemilikan China atas hampir seluruh Laut China Selatan.

China, yang tidak mengakui putusan itu, justru membangun pulau buatan yang dilengkapi dengan lapangan terbang dan rudal darat-ke-udara di Laut China Selatan. (ah/ft)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Sengketa Teritorial Antara Filipina dan China Bisa Picu Ketidakamanan di Laut China Selatan
Perselisihan terbaru terjadi setelah militer Filipina menuduh kapal penjaga pantai China mengganggu kapal pemasoknya