Evakuasi Jenazah Ainul Taksim Pendaki Rinjani

Evakuasi jenazah Ainul Taksim pendaki Rinjani. "Kalau berangkatnya pagi ini (evakuasi jalur darat, red) kemungkinan sampai pintu Bawak Enao sekitar jam 15.00 WITA," kata Sudiyono.
Jenazah pendaki Gunung Rinjani asal Makassar, Muhammad Ainul Takzim, dibawa dengan ambulans setelah dievakuasi dan tiba di Lapangan Sembalun, Lombok Timur, NTB, Selasa (31/7). Muhammad diduga meninggal dunia karena tertimpa longsor bebatuan ketika beranjak dari Danau Segara Anak, Gunung Rinjani. (Foto: Ant/Akbar Nugroho Gumay)

Sembalun, NTB, (Tagar 31/7/2018) – Jenazah Muhammad Ainul Takzim (26), staf Balai Litbang LHK Makassar, korban meninggal akibat gempa bumi 6,4 SR, Minggu (29/7), di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, NTB, diperkirakan tiba di pintu Bawak Enao, Sembalun, Selasa (31/7) sore.

"Kalau berangkatnya pagi ini (evakuasi jalur darat, red) kemungkinan sampai pintu Bawak Enao sekitar jam 15.00 WITA atau jam 16.00 WITA," kata Kepala Balai TNGR Sudiyono di Resor Sembalun, Selasa (31/7).

Terkait dengan posisi jenazah yang sudah bersama tim penyelamat, Sudiyono mengklarifikasi kembali bahwa keberadaannya pada Selasa pagi, masih di antara jalur Danau Segara Anak-Bukit Pelawangan.

"Jadi kalau dari sini (Resor Sembalun, red), naik dulu sampai Bukit Pelawangan, kemudian turun ke arah danau. Pertengahan antara Bukit Pelawangan dengan danau, posisinya di situ," ujar Sudiyono.

Berdasarkan informasinya, korban diduga meninggal dunia karena tertimpa longsor bebatuan ketika beranjak dari Danau Segara Anak, Gunung Rinjani.

Korban yang berada di Gunung Rinjani itu terkena longsor akibat gempa bumi di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Timur pada Minggu (29/7), pukul 06.47 WITA.

Lewat Jalur Darat

Sebelumnya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram I Nyoman Sidakarya yang ditemui di Sembalun, Senin tengah malam mengatakan, proses evakuasi jenazahnya saat ini sudah sampai di Pos 3 jalur pendakian resmi Sembalun.

"Untuk evakuasi jenazah yang ada di Danau Segara Anak, sekarang sudah sampai di Pos 3 (jalur pendakian resmi Sembalun). Evakuasinya dilakukan lewat jalur darat," kata Nyoman Sidakarya.

Awalnya upaya evakuasi jenazah direncanakan melalui jalur udara dengan memanfaatkan sarana helikopter. Namun karena kondisi cuaca yang kurang mendukung, Basarnas memilih upaya evakuasi melalui jalur darat.

"Karena Senin pagi sudah keluar kabut, jadi sulit untuk evakuasi udara, itu kendalanya. Makanya melalui jalur darat," ujarnya.

Diperkirakan jenazah korban yang diduga meninggal akibat tertimpa longsoran batu di jalur Danau Segara Anak-Bukit Pelawangan, tiba di pintu Bawak Enao, Sembalun pada Selasa (31/7) pagi.

Sedangkan enam orang yang masih berada di kawasan perkemahan Danau Segara Anak, Sidakarya mengatakan ,pihaknya sudah menemukan keberadaan dan memberikan bantuan logistik makanan, kesehatan maupun kelengkapan bertahan di gunung.

Untuk evakuasi keluar dari dalam kawasan hingga ke pintu Bawak Enao, Sembalun, rencananya dilaksanakan pada Selasa (31/7) pagi.

Hingga data terakhir pada Senin malam, pukul 19.30 WITA, petugas TNGR mencatat sudah ada sebanyak 543 pengunjung berhasil dievakuasi keluar kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.

Dalam rincian jumlah pengunjung yang berhasil dievakuasi mulai Senin (29/7) pagi, pukul 07.00 WITA, tercatat ada sebanyak 189 jiwa pendaki mancanegara untuk lokal 173 jiwa. Kemudian "guide" sebanyak 31 jiwa ditambah "porter" 150 jiwa. [o]

Berita terkait
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina