Equnix Dorong Jiwa Technopreneur Mahasiswa Teknik Semarang

“Kami melanjutkan inisiatif kampanye edukasi dalam rangka mendukung usaha pemerintah menciptakan 1.000 Technopreneur di tahun 2020,” beber CEO Equnix.
CEO Equnix, Julyanto Sutandang mempresentasikan keunggulan software berbasis open source dibanding software komersil berlisensi. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang, (Tagar 12/9/2018) – Teknologi informasi (TI) menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia saat ini. Di aktivitas bisnis pun, TI memegang peran vital guna menunjang performa usaha.

Tidak mengherankan, beberapa waktu terakhir kian tumbuh perusahaan rintisan (startup) berbasis teknologi dan e-commerce. Namun begitu, masih terjadi kesenjangan yang cukup lebar pada ketersediaan tenaga ahli TI, sehingga banyak perusahaan teknologi yang merekrut tenaga ahli dari luar negeri.

Menyikapi kondisi itu, pentingnya penguasaaan TI bagi generasi mendatang terus disuarakan pemerintah bersama pelaku usaha TI. Salah satunya, PT Equnix Business Solutions yang terus menginisiasi kampanye edukasi pentingnya penguasaan TI bagi para milenial, khususnya kalangan mahasiswa.

Di Semarang, selama dua hari, Rabu (12/9) dan Kamis (13/9) Equnix menyasar mahasiswa program studi teknik informatika dari Politeknik Negeri Semarang (Polines), Universitas Katholik (Unika) Soegijapranata, Universitas Semarang, Universitas Diponegoro (Undip), dan Universitas Negeri Semarang (Unnes).

“Kegiatan ini merupakan perjalanan roadshow kami yang keempat, setelah Malang, Surabaya, dan Kediri. Kami melanjutkan inisiatif kampanye edukasi dalam rangka mendukung usaha pemerintah menciptakan 1.000 Technopreneur di tahun 2020,” beber CEO Equnix, Julyanto Sutandang kepada Tagar News, Rabu (12/9).

Sosialisasi pengelolaan bisnis berbasiskan TI menggunakan software open source adalah hal utama yang diedukasikan Equnix kepada mahasiswa. Lewat kegiatan tersebut, wawasan TI para mahasiswa diharapkan terbuka sehingga mereka mampu mengembangkan diri dan membangun kreatifitas. Mendorong para mahasiswa menjadi seorang technopreneur melalui kerjasama pelatihan, mentoring, dan magang serta peluang membangun jaringan lembaga riset berbasis open source.

“Melalui kampanye edukasi open source yang dilakukan PT Equnix Business Solutions diharapkan para mahasiswa memiliki pemahaman tentang keunggulan software open source di dunia bisnis serta memberikan gambaran alternatif bisnis yang dapat dikembangkan oleh para lulusan TI,” kata Ketua Program Studi Teknik Informatika Polines, Sukamto.

“Kami memahami lingkungan pendidikan tinggi perlu mengetahui apa yang terjadi di dunia bisnis saat ini. Banyak sekali perubahan yang membutuhkan kegesitan dalam merespons, menyikapi maupun menjawab perubahan tersebut. Dan TI dengan software open source adalah satu solusi jitu,” timpal Julyanto.

Keuntungan

Menurut Julyanto, software berbasis open source menjadi alternatif menarik di tengah masifnya pemanfaatan software komersial berlisensi yang cenderung memonopoli pasar, di mana kegiatan monopoli sangat kontra produktif dalam model pasar yang bebas. Persaingan usaha menjadi tidak sehat sehingga hampir tidak ada ruang negosiasi untuk mengefisiensikan biaya dan meningkatkan layanan.

“Dalam dunia TI sudah ada komunitas gerakan open source, dengan semangat berbagi dan menolak cara lisensi berbayar software yang cenderung memberatkan para pengguna,” ungkap dia.

Dan perkembangan penggunaan software open source dewasa ini seakan menjadi udara segar pemanfaatan TI di Indonesia. “Karena memungkinkan adanya penggunaan software legal tanpa biaya lisensi,” ujar Julyanto.

Dengan menggunakan teknologi berbasis open source, maka ada kemandirian dari sisi pemanfaatan. Tidak ada ketergantungan, paksaan, maupun kepasrahan karena tidak memiliki pilihan. Software berbasis open source memberikan kebebasan, pilihan, kejujuran, kemerdekaan, tanpa ada ketergantungan terhadap vendor. Dan implementasi software berbasiskan open source terbukti menjadi solusi alternatif di banyak infrastruktur TI dan memberikan keuntungan lebih baik.

Software berbasis open source semacam postgreSQL itu lebih bagus di security-nya, support system-nya maupun performance-nya. Sehingga tidak mengherankan jika dalam tiga tahun terakhir, berbagai kalangan bisnis, perbankkan, perusahaan telekomunikasi hingga ritel mulai membangun infrastruktur sistem TI-nya, entah itu di sistem operasinya maupun di sistem database-nya,” imbuh dia. []

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.