Elon Musk Sebut Kas Twitter Masih Negatif karena Pendapatan Iklan Anjlok 50 Persen

Kondisi keuangan tersebut merupakan indikasi terbaru bahwa langkah pemangkasan biaya secara agresif saja yang dilakukan Musk
Ilustrasi - logo Twitter dan foto Elon Musk ditampilkan dalam satu frame, 27 Oktober 2022, ini. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Dado Ruvic)

TAGAR.id - Elon Musk, Sabtu, 15 Juli 2023, mengatakan arus kas Twitter masih tetap negatif karena pendapatan iklan anjlok hampir 50 persen dan beban utang yang berat. Kinerja keuangan platform berbagi itu jauh dari harapan Musk yang pada Maret merasa yakin bahwa Twitter dapat mencapai arus kas positif pada Juni.

"Perlu mencapai arus kas positif sebelum kita memiliki kemewahan untuk hal lain," cuit Musk yang menjawab saran tentang rekapitalisasi.

Kondisi keuangan tersebut merupakan indikasi terbaru bahwa langkah pemangkasan biaya secara agresif saja yang dilakukan Musk sejak mengakuisisi Twitter pada Oktober2022 tidak cukup untuk membuat platform itu mengalami arus kas positif.

Kondisi itu juga menunjukkan bahwa pendapatan iklan Twitter mungkin belum pulih secepat yang dijanjikan Musk dalam wawancara dengan BBC pada April 2023. Saat itu Musk mengklaim bahwa sebagian besar pengiklan telah kembali ke aplikasi tersebut.

logo twitter di layar laptopLogo Twitter tampak di depan layar laptop dalam sebuah ilustrasi pada 21 Februari 2023. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Dado Ruvic)

Setelah memecat ribuan karyawan dan memotong tagihan layanan komputasi awan (cloud), Musk mengatakan perusahaan berhasil mengurangi belanja non-utangnya menjadi 1,5 miliar dolar AS dari proyeksi 4,5 miliar dolar AS pada 2023. Twitter juga menghadapi pembayaran bunga tahunan sekitar 1,5 miliar dolar AS sebagai akibat utang yang diambil dari kesepakatan senilai 44 miliar dolar AS yang mengubah perusahaan itu menjadi entitas tertutup atau pribadi.

Musk tidak menjelaskan penurunan pendapatan iklan sebesar 50 persen itu terjadi dalam kurun waktu kapan. Dia mengatakan Twitter berada di jalur yang tepat untuk membukukan pendapatan sebesar 3 miliar dolar AS pada 2023, turun dari 5,1 miliar dolar AS pada 2021.

Twitter telah dihujani kritik karena moderasi konten yang dianggap longgar, diikuti oleh eksodus banyak pengiklan yang tidak ingin iklan mereka muncul di samping konten yang tidak pantas. (ah/ft)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Ulasan Pakar Hukum Soal Twitter vs Threads
Threads berhasil menggaet puluhan juta pengguna sejak diluncurkan sebagai saingan terbaru Twitter