TAGAR.id, Jakarta - CEO Tesla, Elon Musk, menjual sahamnya di perusahaan mobil listrik itu senilai hampir 4 miliar dolar AS, demikian menurut pengajuan yang disampaikan ke Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commission/SEC) hari Selasa, 8 November 2022.
Langkah itu diambil Musk lebih dari seminggu setelah dia mengakuisisi Twitter senilai 44 miliar dolar AS.
Musk telah berusaha menempuh berbagai cara untuk membayar kesepakatan besar itu, di mana dia berutang miliaran dolar AS, dan sebelumnya menjual sahamnya di Tesla senilai 15,5 miliar dolar AS.
Pada hari Selasa, dokumen yang diajukan ke SEC menunjukkan bahwa ia telah melepaskan lebih dari 19 juta saham lainnya, senilai lebih dari 3,9 miliar dolar AS.
Musk mengambil alih Twitter dan memecat beberapa eksekutif puncaknya pada akhir Oktober 2022, setelah negosiasi berlarut-larut antara orang terkaya di dunia itu dengan perusahaan media sosial yang berpengaruh tersebut.
Miliarder itu awalnya berusaha untuk mundur dari kesepakatan membeli Twitter setelah tawarannya diterima pada bulan April 2022.
Dia mengatakan pada bulan Juli bahwa dia membatalkan kontrak pembelian itu karena dia telah disesatkan oleh Twitter mengenai jumlah akun palsu atau “bot” (program mandiri di internet yang dapat berinteraksi dengan sistem atau pengguna); tuduhan yang disangkal oleh perusahaan itu.
Setelah Musk berusaha untuk menghentikan transaksi jual beli, Twitter mengajukan gugatan untuk minta pertanggungjawaban pengusaha itu agar mematuhi perjanjian tersebut. Dengan persidangan yang segera dilangsungkan, dia kemudian menghidupkan kembali rencana pembelian Twitter. (lt)/AFP/voaindonesia.com. []