Untuk Indonesia

Dubes Saudi Bilang GP Ansor Sesat, NU Ngamuk

Cuitan Osama Dubes Arab Saudi untuk Indonesia di Twitter membuat gerah PBNU, GP Ansor dan Banser. - Ulasan Denny Siregar
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Al-Shuaibi. (Foto: Antara/Dhemas Reviyanto)

Oleh: Denny Siregar*

"Pembakaran bendera itu dilakukan oleh organisasi yang sesat dan menyimpang."

Begitu cuitan Osama bin Mohammed Al-Shuaibi Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, di akun Twitter resminya. Sontak cuitan itu membuat gerah mulai dari PBNU dan organisasi pemudanya GP Ansor dan Banser.

Cuitan itu sudah dihapus oleh Osama, tetapi sudah di screenshot dan menyebar ke mana-mana. Dan reaksinya langsung menggerakkan PBNU untuk mengeluarkan surat resmi supaya Dubes Arab Saudi itu mengklarifikasi dan meminta maaf kepada NU dan GP Ansor.

GP Ansor jelas ngamuk, karena organisasinya dituding sesat. GP Ansor dan Banser adalah salah satu organisasi pemuda yang berjuang memerdekakan negeri ini. Dan dalam keyakinan Ansor, bendera yang dibakar pada waktu peristiwa Garut itu adalah bendera HTI organisasi yang dilarang pemerintah.

Di akun Instagramnya, Gus Yaqut Ketum GP Ansor langsung mengunggah surat protes yang dilayangkan kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, untuk melakukan korespondensi diplomatik kepada Duta Besar Saudi itu. PBNU bahkan meminta Dubes Saudi dipulangkan ke negara asalnya karena kurang ajar.

Dubes Saudi ini juga yang kemarin mengatakan bahwa kehidupan Rizieq Shihab di Saudi dijamin pemerintah Saudi dan Indonesia. Pembelaannya terhadap Rizieq sangat terlihat sehingga akhirnya ia menimpakan semua kesalahan kepada GP Ansor yang dianggapnya "organisasi yang menyimpang".

Mungkin sudah saatnya kita menggertak Saudi, terutama ketika PBNU dan GP Ansor sudah mulai dicolek untuk memanaskan situasi.

Seruput...☕☕

*Denny Siregar penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.