Dua Produsen Baterai Korea Selatan Atasi Sengketa Dagang

Dua produsen baterai Korea Selatan telah setuju untuk menyelesaikan sengketa rahasia dagang yang telah mengancam produksi sebuah pabrik di Georgia
Logo LG Chem terlihat di gedung kantornya di Seoul, Korea Selatan, 16 Oktober 2020. (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Kim Hong-Ji)

Jakarta - Produsen baterai Korea Selatan, LG Chem, dan saingannya, SK Innovation, telah setuju untuk menyelesaikan sengketa rahasia dagang yang telah mengancam produksi sebuah pabrik penting di Georgia dan rencana kendaraan elektrik (EV) Ford Motor dan Volkswagen. Informasi ini diperoleh dari tiga sumber yang memahami isu itu.

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, melalui Kantor Perwakilan Perdagangan AS (USTR) menghadapi tenggat Minggu, 11 April 2021, malam mengenai apakah akan mengambil langkah untuk membatalkan sebuah keputusan Komisi Perdagangan Internasional AS (ITC), apabila kedua perusahaan itu tidak menyepakati sebuah perjanjian.

“Pengumuman mengenai kesepakatan kedua produsen baterai itu akan disampaikan segera,” kata sumber-sumber tersebut.

biden panel suryaJoe Biden, yang saat itu masih kandidat presiden, berjalan melintas panel surya saat mengunjungi Insitiatif Energi Terbarukan Kawasan Plymouth, di New Hampshire, 4 Juni 2019 (Foto: voaindonesia.com - Brian Snyder/Reuters)

Perjanjian itu merupakan kemenangan bagi Presiden Biden, yang telah memprioritaskan peningkatan kendaraan elektrik dan produksi baterai AS. Industri otomotif global sedang berlomba-lomba untuk mengembangkan EV. Dan Presiden Biden telah mengusulkan untuk membelanjakan 174 miliar dolar AS untuk mendongkrak penjualan EV dan memperluas infrastruktur pengecasan.

ITC pada Februari berpihak dengan LG Chem setelah perusahaan itu menuduh SK Innovation menyalahgunakan rahasia dagang terkait teknologi baterai EV dan mengeluarkan larangan impor 10 tahun, tapi mengijinkan SK Innovation mengimpor komponen baterai untuk program F-150 Ford selama empat tahun, dan untuk Volkswagen di Amerika Utara selama dua tahun.

mobil fordMobil buatan Ford (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

SK Innovation bertekad akan mundur dari pembangunan pabrik baterai di Georgia senilai 2.6 miliar dolar apabila keputusan ITC itu tidak dicabut.

ITC juga menyalahkan "perbuatan buruk yang mengerikan" oleh SK Innovation dan pengrusakan dokumen yang diperintahkan oleh para eksekutif perusahaan itu.

Ford, Volkswagen, LG Chem dan SK Innovation menolak memberikan komentar (vm/ft)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Tesla Akan Investasi di Proyek Baterai Mobil Listrik
Kemenko Marves mengatakan, Tesla telah mengirim proposal kerja sama dengan Indonesia pada bidang Energy Storage System.