Dua Anak Ini Terancam Buta Karena Ponsel

Phubbing berdampak fatal bagi anak dibawah umur.
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Jakarta, (Tagar 10/12/2018) - Sebaiknya anak-anak bermain dengan teman sebaya, tidak dihabiskan dengan bermain gadget. Orang tua jangan sampai lengah atau menganggap sepele akan kehadiran gadget. Fenomena phubbing sudah dialami oleh banyak orang tua.

Phubbing terjadi berbarengan dengan munculnya telepon genggam. Banyak orang seperti dihisap ke dalam kotak ajaib itu. Hal yang lumrah, melihat anak dibawah umur menggunakan gadget seolah-olah lebih mahir memainkannya.

Apalagi dilengkapi dengan internet, semakin memudahkan para pengguna mengakses informasi apapun. Kemudahan membuat setiap pemakai betah berlama-lama menatapi layar telepon genggam.

Seperti yang dirangkum Tagar News dari berbagai sumber, ini beberapa dampak penggunaan gadget pada anak dibawah umur:

Seorang ibu asal Pontianak memiliki anak berusia dua tahun, mengalami gangguan mata karena sering menggunakan gadget dalam kesehariannya. 

Setelah diperiksa kedokter, divonis mata anaknya silinder murni, disebabkan mata kecapaian karena terlalu sering menatap layar gadget. Untungnya, masih bisa disembuhkan. Dia berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi orang tua, tetap memantau anak dalam menggunakan gadget. 

Dokter spesialis mata Pontianak dr. Sihabudin SpM mengatakan, smartphone, android, tablet, memiliki pancaran cahaya. Jika terlalu lama menatapnya menyebabkan kelelahan pada otot mata, berbeda dengan membaca buku. 

"Orang dewasa pun, jika terlalu lama menggunakan gadget bisa lelah matanya. Apalagi anak-anak yang matanya masih dalam pertumbuhan," ucapnya. 

Orang tua cenderung memanjakan anaknya, bahkan sengaja membelikan gadget sebagai hiburan atau mainan. Padahal usia anak masih terlalu dini, ini bukanlah hal yang baik. Rasa sayang terhadap anak harus dipertimbangkan dampak buruknya. 

Tidak hanya menganggu kesehatan, gadget juga bisa membuat anak kebanyakan diam dan kurang bersosialisasi dengan teman sebaya.

Pengalaman yang sama juga dialami Chana (25) asal Jakarta Timur, ibu dari Naufal yang memiliki kebiasaan menggunakan gadget dalam kesehariannya. Bahkan, jika dilarang dia akan menangis, dan teriak-teriak. Sehingga mau tak mau dibiarkan bermain gadget, hanya untuk membuat si bocah anteng. 

Setelah berlangsung lama, Chana merasa ada yang aneh dengan mata anaknya. Ia memutuskan untuk memeriksa ke dokter, anaknya mengalami pendarahan, selaput darah matanya robek. 

"Pendarahan tersebut disebabkan seringnya mata Naufal kontak dengan radiasi gadget. Untuk itu matanya perlu diistirahatkan," ucap dokter itu.

Berdasarkan kejadian diatas, sebuah teguran keras bagi orang tua. Jangan lengah dengan kehadiran gadget, apalagi untuk anak di bawah umur. Harus tetap melakukan pemantauan dengan cara membatasi penggunaan gadget dalam keseharian. []

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.