Jakarta, (Tagar 9/2/2018) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Oedang (OSO) memutuskan mengundurkan diri dari kursi wakil Ketua MPR. Sebenarnya rencana tersebut sudah lama digaungkan oleh OSO terhadap pimpinan MPR dan DPD, namun OSO sendiri menunggu momen yang tepat untuk mengutarakan keinginannya.
“Sudah lama, beliau sudah lama merencanakan soal itu dan sudah dibicarakan. Pertama dibahas pada pimpinan MPR yang lalu dan kemudian dengan kami,” ujar Wakil Ketua DPD Nono Sampono di Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (9/2).
Mundurnya OSO dari kursi pimpinan MPR, otomatis membuat satu kursi pimpinan MPR kosong. Mekanisme untuk penggantinya pun diserahkan pada internal DPD. Namun, DPD kini masih menggodok nama calon penggantinya.
“Masih digodok. Kita berharap yang terbaik dari yang ada dan kita punya stok itu banyak. Misalnya contoh di pimpinan alat kelengkapan kan banyak tuh,” paparnya.
Nono pun menegaskan, secepatnya akan memutuskan nama untuk gantikan OSO di MPR.
“Saya kira secepatnya. Karena kita beriringan dengan perubahan UU MD3 yang sedang juga diproses di DPR,” jelas Nono.
Keputusan OSO mengundurkan diri terungkap, saat
dirinya menghadiri Hari Pers Nasional di Padang, Rabu (7/2). Di sana, OSO mengutarakan keinginannya untuk mundur dari kursi MPR, karena ingin konsentrasi di DPD.
"Saya concern karena DPD membutuhkan konsentrasi ke depan sangat besar," ungkap OSO. (nhn)
