Donald Trump Agresif, Kim Jong Un Nekat Serang Sekutu AS

Mantan presiden Amerika Serikat Jimmy Carter khawatir Kim Jong Un nekad menyerang sekutu-sekutu AS dan bahkan daratan AS karena pendekatan Trump yang agresif.
Kim Jong Un sedang rapat dengan pejabat dan perwira militernya terkait perang melawan AS. (Foto:DailyMail)

New York, (Tagar 23/10/2017) - Mantan presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter, khawatir Kim Jong Un nekad menyerang sekutu-sekutu AS dan bahkan daratan AS karena pendekatan Trump yang agresif. Untuk itu Carter bersedia pergi ke Korea Utara (Korut) atas nama pemerintahan Presiden Donald Trump demi mengurangi ketegangan, lapor New York Times dalam lamannya, Minggu.

"Saya akan bilang ya," kata Carter (93) kepada The Times ketika ditanya di rumahnya di Plains, Georgia, apakah dia siap untuk misi diplomatik dan apakah bersedia menjalankan misi itu demi Presiden Trump.

Carter yang menjadi presiden AS dari 1977 sampai 1981, mengaku telah berbicara dengan Penasihat Keamanan Nasional Letjen H.R. McMaster yang juga temannya, namun sejauh ini belum ada jawaban.

"Saya telah bilang kepada dia bahwa saya bersedia jika mereka memerlukan saya," kata Carter. Dia mengaku takut kepada situasi ketika Washington dibuat gugup oleh manuver Trump dan pemimpin Korut, Kim Jong Un.

Ini video ilustrasi perang Korea Utara dan Amerika Serikat:

"Mereka ingin menyelamatkan rezim mereka. Dan kita sangat overestimate terhadap pengaruh China kepada Korut, khususnya Kim yang sepanjang saya tahu tidak pernah pergi ke China," kata Carter.

"Mereka tak punya hubungan. Kim Jong il (ayahanda Kim Jong Un) pernah pergi ke China dan oleh karena itu hubungan mereka dekat sekali."

Pada pertengahan 1990-an, Carter mengunjungi Pyongyang di bawah mandat Presiden Bill Clinton. Carter juga pernah membuat kesepakatan dengan Kim Il Sung, kakek Kim Jong-un, demikian Reuters. (ant/wwn)

Berita terkait