Ditanya KTP, Lucinta Luna Ngeles

Lucinta Luna mati-matian ogah menunjukkan KTP-nya pada Atta Halilintar. Atta terus mengejarnya.
Lucinta Luna. (Foto: Instagram/Lucinta Luna)

Jakarta, (Tagar 27/9/2018) - Lucinta Luna penyanyi dangdut masih menjadi perbincangan di kalangan netizen tertentu yang penasaran, dia itu operasi kelamin atau tidak, dia itu laki-laki atau perempuan, siapa nama aslinya dan seterusnya. 

Atta Halilintar YouTuber Indonesia dengan lebih dari lima juta subscriber menangkap rasa penasaran di benak banyak netizen. Ia membuat wawancara khusus dengan Lucinta Luna, mempublikasikannya di kanal videonya di YouTube, Selasa (25/9). Ia memberi judul pada video itu: 'Operasi Kelamin? Ternyata Lucinta Luna'. 

Obrolan antara Atta Halilintar dan Lucinta Luna berlangsung super santai dan sangat kocak. 

Sampai di pertengahan perjalanan wawancara, Atta membacakan pesan seorang netizen yang menanyakan apakah benar nama asli Lucinta Luna adalah Mohammad Fatah. 

"Bukan," kata Lucinta Luna. 

"Nama asli kamu itu siapa?" tanya Atta Halilintar.

"Putri Ayluna."

"Mana KTP?"

"Itu sama dia," Lucinta Luna menunjuk seseorang yang ia sebut kekasihnya.

Lucinta mengatakan bahwa dompet segala macam miliknya dipegang kekasihnya yang juga adalah manajernya. 

Atta Halilintar terus mengejar, "KTP kamu, bukti ke semua netizen. Beneran gue pengin lihat KTP kamu."

"Aduh netizen itu maha benar, kalau udah maha benar, ya udahlah."

"Berarti kamu nggak berani nunjukin KTP ya?"

"Bukan nggak mau nunjukin KTP." 

"Paspor, SIM, SIM A, SIM C, STNK, BPKB, sertifikat rumah, siapa tahu kan pasti ada nama kamunya, aku pengin lihat, kamu buktikan ke aku sekarang namanya, aku mau lihat." 

Lucinta Luna berdiri, tangannya menuding-nuding pada Atta, "Hei, gue punya privacy ya, jangan macem-macem lo ya." 

"Gak jadi deh... gak jadi deh hahahaha... kamu kok berubah jadi galak sih."

"Gue punya privacy ya. Jangan macem-macem lo ya."

"Iya iya iya." []

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.