Bandung, (Tagar 2/8/2017) - Menanggapi desakan masyarakat termasuk Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) untuk memperbaiki tata kelola garam dari hulu hingga hilir. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat berjanji akan berkerjasama dengan instansi terkait untuk memperbaiki tata kelola garam dari hulu hingga hilir di tingkat daerah.
“Saat ini belum ada keputusan untuk Operasi Pasar (OP), tetapi dalam hal ini kita akan bekerjasama dengan instansi terkait untuk tata kelola garam di daerah.” tuturnya kepada tagar.id, Bandung, Rabu (2/8).
Dari hasil pengawasan yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, data di lapangan menunjukkan ada yang keliru dari sistem distribusi, yaitu terhentinya distribusi garam di tingkat konsumen baik rumah tangga maupun industri.
“Dimana menurut hasil wawancara tim kami kepada pedagang hingga tingkat produsen, alasannya karena bahan baku yang mulai langka. Sehingga produsen garam tidak bisa memproduksi garam lagi.” katanya.
Sedangkan untuk dugaan spekulasi oknum menimbun, hal itu masih perlu adanya pembuktian lebih lanjut. “Akan terus melakukan pengawasan, dan kerjasama dengan instansi terkait.” ujarnya. (Fit)