Disney Dongkrak Pertumbuhan Bisnis Streaming, Saingi Netflix

Walt Disney berobsesi untuk mendongkrak bisnis layanan streaming untuk mempecepat pertumbuhan Disney +.
Sebuah layar menunjukkan logo dan simbol ticker The Walt Disney Company di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, pada 14 Desember 2017. (Foto: Tagar/Brendan McDermid/Dokumentasi Reuters).



Jakarta - Walt Disney Company sepertinya berobsesi untuk mendongkrak bisnis layanan streaming untuk mempercepat pertumbuhan Disney + yang semakin populer di kalangan konsumen. Untuk itu, perusahaan telah merestrukturisasi bisnis media dan hiburannya, yang merupakan terbesar di dunia.

Mengelola pembuatan konten yang berbeda dari distribusi akan memungkinkan kami untuk menjadi lebih efektif dan gesit.

Di bawah reorganisasi, Disney akan memisahkan pengelolaan konten dan distribusinya agar lebih responsif terhadap permintaan konsumen. Seperti diberitakan dari Channel News Asia, Selasa, 13 Oktober 2020, langkah itu dilakukan beberapa hari setelah aktivis investor Daniel Loeb dari hedge fund Third Point mendesak Disney untuk membatalkan pembayaran dividen dan menggandakan investasi untuk layanan streaming. Saham Disney naik hampir 5 persen dalam perdagangan kemarin menjadi US $ 130,76.

Loeb berpendapat bahwa Disney perlu memotong dividennya untuk meningkatkan pengeluaran pada acara TV dan film baru di Disney +. Hal ini untuk mempercepat pertumbuhan pelanggan baru.

NetflixIlustrasi Netflix. (Foto: Pixabay/Tumisu)

Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Kepala Eksekutif Disney, Bob Chapek mengatakan perusahaan berencana untuk meningkatkan investasi dalam konten. Namun, ia tidak menyebutkan apakah pihaknya siap untuk memotong dividen guna mendanai strategi tersebut.

"Mengelola pembuatan konten yang berbeda dari distribusi akan memungkinkan kami untuk menjadi lebih efektif dan gesit dalam membuat konten yang paling diinginkan konsumen, disampaikan dengan cara yang mereka sukai untuk mengkonsumsinya," kata Chapek, dalam sebuah pernyataan.

Disebutkan bahwa bisnis studio, hiburan umum, dan olahraga Disney akan berada di bawah satu divisi. Sementara distribusi dan komersialisasi akan berada di bawah unit global yang terpisah.

Disney mengatakan tim kreatifnya akan mengembangkan dan memproduksi program untuk streaming dan platform tradisional. Sedangkan grup distribusi akan memutuskan di mana pelanggan akan melihatnya.

Perusahaan konglomerasi taman hiburan dan media terbesar di dunia ini meluncurkan layanan streaming Disney + pada November 2019. Ini telah melampaui target dengan menarik lebih dari 100 juta pelanggan streaming di seluruh dunia ke Disney +, Hulu dan ESPN +.

Raihan Disney ini tentu saja sangat istimewa. Bandingkan dengan Netflix Inc yang merupakan pelopor layanan streaming. Netflix baru meraih 193 juta setelah membangun basis pelanggan itu selama 13 tahun sejak layanan streaming pertama kali diperkenalkan. []

Berita terkait
Imbas Covid-19, Disney Rugi Hingga Rp 43,6 Triliun
walt Disney Co mengalami kerugian fiskal kuartal ketiga 2020 sebesar US$ 3,5 miliar akibat imbas pandemi Covid-19.
Konten Apik Kolaborasi Telkomsel dan Disney+Hotstar
Telkomsel menjadwalkan peluncuran kolaborasi antara pihaknya dengan layanan streaming Disney+ Hotstar pada 5 September 2020.
Pelanggan Telkomsel Kini Bisa Nikmati Disney+Hotstar
Pelanggan Telkomsel mulai 5 September 2020 sudah bisa menikmati layanan berupa hiburan Disney+Hotstar.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.