Disinformasi Merupakan Risiko Terbesar Dihadapi Dunia Tahun 2024

Lebih dari 60 pemimpin dunia akan bergabung dengan ratusan eksekutif bisnis dan tokoh lain di Davos, resor ski di Swiss
FILE - Pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, 17 Januari 2023. Resor Alpen di Davos akan menjadi tuan rumah pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia ke-54 dari tanggal 15 hingga 19 Januari 2024. (Foto: voaindonesia.com/Fabrice COFFRINI/AFP)

TAGAR.id, London, Inggris - Lebih dari 60 pemimpin dunia akan bergabung dengan ratusan eksekutif bisnis dan tokoh lain di Davos, resor ski di Swiss. Mereka akan menghadiri KTT tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) mulai Senin (15/1/2024). Agenda tahun ini adalah beberapa tantangan terbesar dunia, termasuk dampak disinformasi di seluruh dunia. Henry Ridgwell melaporkannya untuk VOA.

Para delegasi yang berkumpul di Davos untuk pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) dihadapkan pada serangkaian tantangan dunia yang menakutkan yaitu, konflik dan perubahan iklim yang semakin buruk; perekonomian dunia yang lemah; kecemasan terhadap teknologi kecerdasan buatan; dan serangan-serangan terhadap pelayaran komersial di Laut Merah.

Dalam laporannya yang diterbitkan hari Rabu, penyelenggara KTT mengatakan, risiko terbesar dalam jangka pendek adalah menghadapi disinformasi. Carolina Klint dari perusahaan konsultan risiko Marsh McLennan adalah salah seorang penulis laporan tersebut.

“Kemungkinan dampak terhadap pemilu di seluruh dunia dalam dua tahun ke depan sangat besar, dan ini dapat menyebabkan legitimasi pemerintahan terpilih dipertanyakan. Hal itu tentu saja dapat mengancam proses demokrasi yang mengarah pada polarisasi sosial lebih lanjut, kerusuhan, pemogokan, atau bahkan kekerasan di dalam negara,” jelasnya.

disinformasi rusiaIlustrasi (Foto: shrmonitor.org)

KTT berlangsung dengan latar belakang dua perang besar di Ukraina dan Gaza. Para pemimpin yang dijadwalkan tiba di Davos adalah Presiden Israel Isaac Herzog, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Perdana Menteri China Li Qiang, dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Selain para pemimpin politik, ratusan kepala eksekutif paling berkuasa di dunia juga hadir. Para pengecam mengatakan, kekayaan mereka meningkat, sementara miliaran orang semakin miskin.

Nabil Ahmed dari lembaga bantuan Oxfam International mengatakan, “Orang-orang di seluruh dunia merasakan kesulitan yang sangat besar. Pada waktu yang sama, sebagian orang melesat menjadi sangat kaya. Dan sebagian dari mereka akan berada di Davos. Forum ini, memang ruang untuk berdialog dan berdiskusi penting, bahkan untuk meminta pertanggungjawaban para pemimpin politik dan bisnis. Namun, ini juga bukan ruang internasional dan demokratis untuk membuat keputusan yang transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.”

Penyelenggara KTT mengatakan, sangat penting untuk mempertemukan para pemimpin politik dan bisnis untuk memperoleh solusi dalam menghadapi berbagai tantangan dunia. (ps/ka)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Wartawan Harus Arungi Arus Disinformasi Terkait Konflik Antara Israel dan Hamas
Pada saat yang sama, disinformasi mengenai konflik tersebut meledak di internet dengan kekuatan yang mengejutkan para analis
0
Disinformasi Merupakan Risiko Terbesar Dihadapi Dunia Tahun 2024
Lebih dari 60 pemimpin dunia akan bergabung dengan ratusan eksekutif bisnis dan tokoh lain di Davos, resor ski di Swiss