Zulhas Jadi Mendag, Fahira Idris Dukung Selesaikan Sengkarut Migor

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) resmi dilantik menjadi Menteri Perdagangan (Mendag) yang baru oleh Presiden.
Anggota Komite II DPD RI yang membidangi persoalan perindustrian dan perdagangan Fahira Idris. (Foto: Tagar/DPD RI)

TAGAR.id, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) resmi dilantik menjadi Menteri Perdagangan (Mendag) yang baru oleh Presiden Jokowi. 

Sebagai Mendag yang baru, Zulhas akan langsung dihadapkan pada persoalan pelik yaitu persoalan minyak goreng yang hingga detik ini belum juga tuntas walau berbagai kebijakan sudah berkali-kali diformulasikan oleh Pemerintah.

Anggota Komite II DPD RI yang membidangi persoalan perindustrian dan perdagangan Fahira Idris mengungkapkan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) harus menjalin kolaborasi yang erat dan saling mendukung dengan kementerian/lembaga lain.


Selain itu skema program bersubsidi harus selalu ada dan perlu dipersiapkan mengantisipasi ketidakpastian harga CPO dunia yang suatu saat bisa saja melambung.


Terutama Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk mengurai persoalan minyak goreng. 

Selain itu, berbagai kebijakan soal  minyak goreng yang selama ini sudah diimplementasikan harus dievaluasi efektivitasnya dan disempurnakan dengan formulasi kebijakan baru.

“Persoalan minyak goreng ini sudah menjadi sengkarut karena sudah berlarut-larut tetapi belum juga terselesaikan dengan tuntas. Ada progres, tetapi belum seperti yang diharapkan masyarakat. Dalam pandangan saya, fokus utama soal minyak goreng saat ini adalah bagaimana melindungi kepentingan konsumen minyak goreng yaitu rakyat kebanyakan," ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen belum lama ini.

"Artinya, semua kebijakan soal minyak goreng, tujuan utamanya memudahkan rakyat mendapatkan minyak goreng dengan harga yang terjangkau. Harga terjangkau dan migor tersedia hanya bisa terjadi jika harga tidak diserahkan kepada mekanisme pasar. Saya dukung Pak Zulhas selesaikan sengkarut migor ini,” ucapnya.

Menurut Fahira, Kemendag bersama Kemenperin perlu segera mengevaluasi kebijakan penetapan HET minyak goreng curah sekaligus menetapkan kembali HET untuk minyak goreng kemasan sederhana dan premium dengan tujuan agar harganya stabil dan terjangkau bagi masyarakat. 

Persoalan distribusi minyak goreng juga akan menjadi PR besar karena menjadi hambatan yang signifikan menyelesaikan persoalan minyak goreng sehingga perlu diformulasikan strategi yang tepat. 

Selain itu, Pemerintah juga harus mempunyai skema subsidi yang tepat saat harga CPO dunia melambung tinggi sehingga tidak berdampak signifikan terhadap harga minyak goreng dalam negeri.

“Idealnya HET minyak goreng kemasan sederhana dan premium juga diatur agar lebih terjangkau. Soal distribusi minyak goreng yang juga jadi tantangan harus ada petunjuk teknis yang ketat sampai tingkat desa sehingga tidak ada celah kebocoran," ujarnya.

"Selain itu skema program bersubsidi harus selalu ada dan perlu dipersiapkan mengantisipasi ketidakpastian harga CPO dunia yang suatu saat bisa saja melambung. Subsidi ini bersifat terbatas yaitu untuk kelompok masyarakat miskin, usaha kecil dan kelompok masyarakat lain yang berhak,” katanya.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik dua menteri dan tiga wakil menteri (wamen) baru Kabinet Indonesia Maju di Istana Kepresidenan. 

Dua menteri baru itu adalah Zulkifli Hasan (Mendag) dan Hadi Tjahjanto (Menteri Agrariadan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional). []

Berita terkait
Rektor ITK Diberhentikan Sebagai Reviewer, Fahira Idris: Jangan Sampai Ada Lagi Reviewer LPDP Seperti Itu
Kemendikbud-Ristek) memberhentikan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko dari posisi reviewer LPDP.
Fahira Idris Mengecek Kesiapan Salat Idulfitri 2022 di JIS
Anggota DPD RI yang juga Senator DKI Jakarta Fahira Idris mengecek dan memantau secara langsung persiapan Shalat Idulfitri 1443 H.
Fahira Idris Dukung Rencana PKS Ajukan JR Presidential Threshold ke MK
Anggota DPD RI Fahira Idris menyampaikan apresiasi dan dukungannya kepada PKS yang berencana mengajukan judicial review ke MK.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.