Di Makassar, Menunggu Bedug Magrib

Di Makassar, menunggu bedug Magrib untuk berbuka puasa, Atto Sakmiwata Sampetoding: "Ke Masjid Raya atau menikmati senja di balik masjid terapung di Pantai Losari."
Umat muslim melintas di halaman Masjid Raya Makassar usai melaksanakan Salat Asar di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (24/5/2018). Masjid Raya Makassar menjadi salah satu objek wisata religi yang banyak dikunjungi umat muslim selama bulan suci Ramadan 1439 H. (Foto: Antara/Yusran Uccang)

Makassar, (Tagar 28/5/2018) - Banyak tempat menyenangkan untuk mengisi waktu menunggu bedug Magrib di Makassar pada bulan Ramadan ini. Yaitu mengunjungi masjid yang tersebar di sudut-sudut kota. Dua masjid di antaranya adalah Masjid Raya Makassar di Jalan Bawakraeng dan Masjid Terapung Amirul Mukminin di Anjungan Pantai Losari.

Kemegahan Masjid Raya Makassar dengan struktur dan arsitektur mengadopsi Masjid Cordoba Spanyol sungguh membuat berdecak kagum.

Tokoh masyarakat asal Sulawesi Selatan, Atto Sakmiwata Sampetoding mengatakan "Masjid ini dibangun menggunakan bahan baku lokal sekitar 80 persen, memiliki dua menara setinggi 66,66 meter, berdaya tampung 10.000 jamaah dan fasilitas berupa perpustakaan, dan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel."

Masjid MakassarUmat muslim melintas di dalam Masjid Raya Makassar usai melaksanakan Salat Asar di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (24/5/2018). Masjid Raya Makassar menjadi salah satu objek wisata religi yang banyak dikunjungi umat muslim selama bulan suci Ramadan 1439 H

Di lantai dua masjid terdapat koleksi Alquran berukuran 1 x 1,5 meter terpajang dalam kotak kayu jati tertutupi kaca tembus pandang. Jamaah yang datang dari jauh umumnya menyempatkan diri memperhatikan Alquran ini, banyak di antaranya berpose di samping Alquran untuk membuat dokumentasi.

Alquran besar itu dibuat dengan menggunakan kertas berkualitas produksi Perum Peruri, ditulis dengan menggunakan campuran tinta China dan air teh kental agar tahan, tidak luntur, tidak lekang dimakan zaman. Pembuatannya hingga selesai membutuhkan waktu satu tahun dengan berat total termasuk wadahnya 584 kilogram.

Semburat Jingga di Balik Masjid Terapung

Ngabuburit MakassarWarga menanti saat berbuka puasa (ngabuburit) di pelataran Masjid Terapung Amirul Mukminin, Anjungan Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (24/5/2018). Sebagian umat muslim di Makassar memilih menunggu saat berbuka puasa bersama keluarga dan kerabat di Anjungan Pantai Losari Makassar sambil menikmati matahari tenggelam (sunset).

Banyak warga menanti saat berbuka puasa (ngabuburit) di pelataran Masjid Terapung Amirul Mukminin di Anjungan Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan. 

Sebagian umat muslim di Makassar memilih menunggu saat berbuka puasa bersama keluarga dan kerabat di Anjungan Pantai Losari Makassar sambil menikmati matahari tenggelam atau sunset dan alunan merdu ayat-ayat suci Alquran yang terus berkumandang.

Di sini terdapat kawasan kuliner dengan beragam hidangan khas lokal di antaranya pisang epek, es pisang ijo, es pallubutung. Sangat banyak makanan yang bisa dipilih untuk berbuka puasa. 

Di bibir pantai terdapat masjid terapung dengan dua kubah besar, dengan ruangan cukup terbuka sehingga angin laut bebas keluar masuk membawa kesejukan bagi jamaah. 

Namanya Masjid Amirul Mukminin dengan tiga lantai yang semuanya berfungsi sebagai tempat salat, dapat menampung 500 jamaah. Tangga di samping masjid menuju lantai dua dan tiga berbentuk melingkar membentuk angka 99 seperti jumlah Asmaul Husna. 

Banyak yang berbuka puasa di sini kemudian melanjutkan salat Magrib, Isya dan Tarawih di masjid terapung ini. (af)

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.