Bandung - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah memperpanjang waktu pembelajaran dari rumah untuk para peserta didik jenjang SMK, SMA dan SLB, termasuk juga perpanjangan waktu work from home (WFH) untuk seluruh kepala sekolah dan tenaga pendidiknya sampai 11 Mei 2020.
“Saya telah menandatangani (surat) yang memperpanjang waktu pembelajaran dari rumah bagi murid, juga WFH kepala sekolah dan tenaga kependidikan. Jadi perpanjangan yang kedua adalah sampai 27 April, dan setelah itu kita perpanjang (untuk ketiga kalinya), sekarang sampai 11 Mei 2020,” kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika, Bandung, Jumat, 24 April 2020.
Namun, menurut Dewi, kebijakan perpanjangan belajar dari rumah dan WFH tesebut masih bisa berubah disesuaikan dengan situasi pandemi virus corona (Covid-19) di Jawa Barat. “Kami, Dinas Pendidikan Jawa Barat juga akan mempertimbangkan hal-hal yag sedang berkembang (saat membuat kebijakan atau keputusan),” jelas dia.
1. Belajar Daring Banyak Kendala
Dewi menambahkan, selama proses pembelajaran di rumah terutama melalui daring atau online diakuinya memang terdapat beberapa kendala. Seperti jaringan tidak stabil di beberapa wilayah atau tidak semua siswa (termasuk orang tua) yang memiliki alat untuk bisa online. Sehingga pelaksanaan belajar di rumah disesuaikan dengan kondisi dilapangan.
“Hasil belajar online sangat disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Saat ini cukup banyak murid yang mengikuti belajar online, dan caranya sangat sederhana. Ada yang menggunakan WhatsApp grup, “ tambah dia.
Tetapi setelah Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan RI membuat program belajar di rumah di TVRI pada pertengahan April, Program belajar di rumah TVRI tersebut cukup membantu bagi peserta didik yang tak bisa melakukan proses belajar online.
Tapi, belajar online dan melalui program di televisi, ada peserta didik yang tetap tidak bisa mengikutinya atau merasa kesulitan. Pihak sekolah bersama tim akan melakukan kunjungan berkala kepada siswa dan mempersiapkan materi pembelajaran untuk siswa.
2. Update Covid-19 di Jabar
Sementara itu Sekretaris sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Daud Achmad, melaporkan jumlah pasien sembuh di Jabar terus bertambah. Hingga Jumat 24 April 2020, pasien sembuh berjumlah 87.
Adapun pasien positifnya tercatat sebanyak 784. Sementara jumlah pasien yang meninggal akibat virus SARS-CoV-2 itu berjumlah 74.
"Untuk PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dari total hari ini (Jumat, 24 April 2020) berjumlah 3.934, telah selesai 1.793 dan masih dalam pengawasan ada 2.141 (54,42%). Sedangkan ODP (Orang Dalam Pemantauan) dari total 37.069 itu sudah selesai (dipantau) 26.644 sehingga masih dalam pemantauan berjumlah 10.425 (28,12%)," ucap Daud. []