Di Depan Anies-Sandi, Habib Luthfi bin Yahya: Punya Andil Apa Kalian Untuk Merah Putih?

“Punya andil apa kalian untuk Merah Putih. 1945 anda dimana, sebelum 1947, peristiwa 1948, peristiwa Madiun anda dimana,” katanya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) bersama Habib Muhammad Luthfi bin Yahya (kedua kiri), Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman (kedua kanan), dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kanan) berdoa saat menghadiri Tausiyah Kebangsaan di kompleks Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta, Minggu (26/11). (Foto: Ant/Aprillio Akbar)

Jakarta, (Tagar 27/11/2017) - Di depan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Gubernur DKi Jakarta Sandiaga Uno, dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Shohibul Iman, ulama kharismatik sekaligus Rais Aam Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah Habib Muhammad Luthfi bin Yahya menampar kelompok-kelompok yang masih sering membuat berita hoax yang merongrong keutuhan NKRI.

Habib Luthfi mengingatkan kepada semua pihak khususnya umat Islam di Indonesia untuk mewaspadai upaya pembusukan melalui berita hoax agar tidak mempercayai pemerintah.

Menurut Habib M Luthfi, jika umat percaya terhadap berita hoax agar tidak mempercayai pemerintah, tidak percaya dengan TNI/Polri, tokoh ulama, dampaknya nanti akan fatal seperti di Suriah.

“Jika ini merata maka akan terjadi seperti di Suriah akibat cara-cara pembusukan,” kata Habib Luthfi.

Habib Luthfi mengatakan hal ini saat memberikan tausiyah kebangsaan di Monas, Minggu (26/11) kemarin.

Habib Luthfi yang masuk sebagai 50 besar tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia ini mengajak mengajak umat Islam untuk menunjukkan persatuan dan kesatuan Indonesia dan menjaga NKRI.

“Punya andil apa kalian untuk Merah Putih. 1945 anda dimana, sebelum 1947, peristiwa 1948 kita melawan penjajah ditikam dari belakang, peristiwa Madiun anda dimana,” katanya.

“Tolong tinggal mengisi kemerdekaan saja. Buktikan kita  bangsa yang tidak mengecewakan para leluhur kita yang ikut mengibarkan merah putih,” tegas Habib Luthfi.

Dia menambahkan bahwa Merah Putih berkibar di Indonesia bukanlah sebuah hadiah melainkan berdarah penuh perjuangan oleh para ulama, para tokoh bangsa Indonesia.

“Apakah kita akan menjadi bangsa yang memalukan para beliau (pendahulu bangsa). Jawab dengan tegas,” tandasnya. (Fet/Ard)

Berita terkait
0
Panduan Pelaksanaan Salat Iduladha dan Ibadah Kurban 1443 Hijriah
Panduan bagi masyarakat selenggarakan salat Hari Raya Iduladha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban