Desmond: Saya Percaya Mulyadi Daripada Sohibul Iman

Pernyataan Ketua DPP Gerindra Jawa Barat Mulyadi, tentang pencabutan dukungan terhadap kader PKS Ahmad Syaikhu dipercaya oleh politisi Gerindra Desmond J. Mahesa.
Politisi Gerindra, Desmond J. Mahesa, lebih percaya pernyataan Ketua DPD Jawa Barat Partai Gerindra, Mulyadi, yang menyatakan partainya menarik dukungan terhadap pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu, daripada pernyataan Sohibul Imam, Presiden PKS yang menyatakan Gerindra tetap dukung pasangan tersebut. Desmond mengklaim, kader Gerindra tidak akan berbicara sembarangan jika bukan merupakan hasil rapat, karena partainya tertib terhadap aturan. (Foto: Nhn)

Jakarta, (Tagar 13/9/2017) - Pernyataan Ketua DPP Gerindra Jawa Barat Mulyadi, tentang pencabutan dukungan terhadap kader PKS Ahmad Syaikhu dipercaya oleh politisi Gerindra Desmond J. Mahesa. Menurutnya, pernyataan tersebut pasti merupakan arahan dari hasil rapat internal DPD.

"Itu pasti arahan, hasil rapat, rapat internal DPD yang dikonsultasikan ke pimpinan partai di Jakarta," jelasnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/9).

Ia mengklaim, kader Gerindra tidak akan berbicara sembarangan jika bukan merupakan hasil rapat. Termasuk pernyataan Mulyadi, karena partainya tertib terhadap aturan.

"Seharusnya begitu, Gerindra itu tertib. Tidak akan berani Mulyadi, Desmond, ngomong, kalau berbeda dengan keputusan rapat," jelasnya.

Tak menyangkal benar atau tidaknya mencabut dukungan terhadap Ahmad Syaikhu, Wakil Ketua Komisi III ini malah menyatakan percaya pada pernyataan Mulyadi. Ia menilai Presiden PKS Sohibul Iman merupakan orang luar partai, pernyataannya belum bisa dipercaya.

"Benar, saya lebih percaya Mulyadi daripada Sohibul Iman. Tidak mungkin kader partai Gerindra membuat statement diluar arahan pimpinan. Apalagi bicara tentang Jabar," pungkasnya. (nhn)

Berita terkait
0
Hasil Rapid Test Covid-19 Bisa Reaktif Atau Nonreaktif
Stigma (cap buruk) dan diskriminasi (perlakuan berbeda) bahkan kepada mayat dengan virus corona (Covid-19) merupakan reaksi negatif masyarakat