Jakarta - Pegiat media sosial Denny Siregar mengatakan sudah pasti golput, tidak menggunakan hak pilih, apabila Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusung Puan Maharani dalam pemilihan presiden 2024.
Denny sudah memantapkan pilihan hanya akan memilih Ganjar Pranowo dalam pemilihan presiden 2024. Kalau tidak ada Ganjar, ia sudah pasti golput.
"Ya habislah Prabowo-Puan, secara gua pastikan golput," kata Denny, Rabu, 26 Mei 2021.
Denny mengatakan itu mengomentari isu yang berkembang bahwa ada kemungkinan PDI Perjuangan dan Partai Gerindra berkoalisi dalam Pilpres 2024 dengan mengusung Prabowo Subianto dan Puan Maharani.
Prabowo Subianto adalah Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra. Puan Maharani adalah Ketua DPR RI periode 2019-2024 yang juga adalah Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan.
"Dari komitmennya melawan kelompok radikal, hanya Ganjar Pranowo sekarang yang kita punya," katanya dalam opini Denny Siregar: Hanya Ganjar Pranowo Harapan Kita
Ya habislah Prabowo-Puan, secara gua pastikan golput.
Penjelasan PDI Perjuangan
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan PDIP terbuka untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra dalam pemilihan presiden 2024. Satu di antara alasan adalah kesamaan ideologi. Hasto mengatakan ini dalam diskusi PARA Syndicate, Jumat, 28 Mei 2021.
Penjelasan Partai Gerindra
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, Kamis, 27 Mei 2021, mengatakan terbuka opsi partainya berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Koalisi mungkin terjadi, kata Muzani, karena hubungan baik antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Sejak Prabowo Subianto belum ditetapkan sebagai Menteri Pertahanan dan sampai sekarang hubungan itu baik, tidak ada masalah, dan itu menjadi sebuah kemungkinan adanya peluang untuk dimungkinkannya Pak Prabowo maju bersama PDIP," kata Muzani.
Tapi, kata Muzani, sejauh ini belum ada pembicaraan resmi mengenai koalisi Gerindra-PDIP di Pilpres 2024.
Perjanjian Batu Tulis
Analis Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, mengatakan PDIP dan Gerindra cukup potensial untuk berkoalisi.
Alasannya, pertama, "Posisi elektabilitas partai hampir di semua lembaga pada posisi pertama dan kedua," kata Pangi.
Alasan kedua dilatari perjanjian Batu Tulis antara PDIP dan Gerindra pada 2009 untuk 2014. Pada saat itu PDIP menjanjikan akan mengusung Prabowo dalam pemilihan presiden 2014, ternyata yang diusung adalah Jokowi. Lanjut tahun 2019, Jokowi juga yang diusung PDIP, bukan Prabowo.
Pangi melihat tahun 2014 dan 2019 itu bukan berarti Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ingkar janji kepada Prabowo, hanya tertunda dua kali.
"Mungkin kali ini perjanjian Batu Tulis bisa diwujudkan dengan memasangkan duet Prabowo-Puan Maharani," kata Pangi.
Pangi melihat chemistry PDIP dan Gerindra saat ini sangat bagus, sama-sama sebagai partai pendukung pemerintah, sama-sama partai papan atas, sama-sama punya menteri.
"Saya lihat hubungan kebatinan Prabowo-Megawati sangat dekat dan baik," kata Pangi. []
Baca juga: 9 Survei Menunjukkan Ganjar Pranowo Unggul dari Puan Maharani