Delapan Orang Meninggal Karena DBD, Sulsel Bentuk Tim Gerak Cepat

Telah dibentuk Tim Gerak Cepat (TGC), untuk penanggulangan dan antisipasi Deman Berdarah (DBD) di Sulsel.(Foto: Antara/Sigid Kurniawan)

Makassar, (Tagar 1/2/2019) - Jumlah pasien yang meninggal akibat Demam Berdarah (DBD) di Sulsel terus bertambah, terbaru data dari posko DBD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan mencatat sudah 8 orang meninggal.

Untuk mengantisipasi jatuhnya korban yang baru, pelaksana Kepala Dinas Kesehatan Bachtiar Baso menyampaikan, bahwa pihaknya telah membentuk Tim Gerak Cepat (TGC) untuk penanggulangan dan antisipasi Deman Berdarah (DBD) di Sulsel.

"Data terbaru korban meninggal akibat DBD berjumlah 8 orang, itu laporan terakhir hingga jam 19.00 malam kemarin. Adapun rinciannya, Kabupaten Maros satu orang, Soppeng dua orang, Wajo satu orang, Pangkep tiga orang dan Makassar satu orang," ujar Bachtiar Baso, Jumat (1/2).

Pihaknya akan standby selama 1x24 jam, dan membentuk Tim Gerak Cepat (TGC). Untuk mengantisipasi merebaknya wabah Demam Berdarah (DBD).

"Ini keprihatinan kita. Untuk mewaspadai merebaknya ini wabah. Dinas Kesehatan, sudah punya Tim Gerak Cepat (TGC) ," tambahnya.

Dia pun menginformasikan, bahwa seluruh rumah sakit (RS) di Sulawesi Selatan harus siap melayani pasien yang terkena DBD.

"Di Sulsel ada 105 rumah sakit, dan kami minta rumah sakit yang ada di Sulsel memberikan ruang kepada seluruh penderita demam berdarah. Tidak boleh satupun rumah sakit yang menolak," sebutnya.

Dia juga meminta masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan apalagi di musim penghujan seperti sekarang ini.

"Kepada masyarakat hendaknya selalu menjaga kebersihan lingkungan. Apalagi di musim penghujan ini, agar terhindar dari  nyamuk, demam berdarah" ujarnya.

Untuk diketahui, tahun 2017  jumlah kasus DBD di Sulsel sebanyak 1.737 penderita dan jumlah kematian 13 orang. Sedangkan tahun 2018, jumlah kasus 2.141 penderita dan jumlah kematian 19 orang.

Untuk itu Dinkes Sulsel telah membuat surat edaran ke Kabupaten/Kota dan Puskesmas, agar intens melakukan Foging. Untuk mengantisipasi penyebaran kasus semakin meluas dan pembagian bubuk abate pembunuh jentik. []

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.