Darurat Virus Corona, Indonesia Tunggu Aba-aba China

Pemerintah Indonesia menunggu koordinasi dari otoritas China menyoal kepulangan WNI dari Tiongkok. Patut diwaspadai virus corona tengah menggila.
Virus Corona. (Foto: axios.com)

Jakarta - Pemerintah Indonesia terus melakukan komunikasi dengan pihak China terkait opsi evakuasi bagi para warga negara Indonesia yang berada di China, terutama di area-area yang sedang dalam masa karantina terkait penyebaran virus corona atau 2019-NcOv. 

Pelaksana Tugas Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah mengatakan komunikasi dengan pemerintah China terus dijalin, karena masalah penanganan warga negara-negara asing di China, termasuk dari Indonesia, bergantung pada pertimbangan pemerintah China. 

Harus ada kesepahaman terlebih dahulu

“Mengenai kondisi yang menuntut evakuasi, itu yang pasti kita melalui komunikasi dengan pemerintah China, sejauh mana terbuka ruang untuk kita evakuasi saat sekarang, di mana isolasi masih dilakukan,” kata Teuku Faizasyah di Jakarta, Senin, 27 Januari 2020. 

Baca juga: Virus Corona, Menkes Pastikan Kondisi 243 WNI Sehat

Dia mengatakan sembari menjalin komunikasi terus-menerus dengan China, yang dapat dilakukan oleh negara-negara lain, termasuk Indonesia, adalah memaksimalkan persiapan teknis. Sehingga, ketika kesempatan evakuasi terbuka dan kondisi di lapangan sudah siap, maka pihak Indonesia juga telah siap. 

“Evakuasi dalam berbagai versi ya, dipindahkan ke area yang tidak terpapar atau kembali ke Indonesia, ada berbagai versi. Tetapi semua berpulang pada konfirmasi dari China bahwa evakuasi bisa dilakukan,” katanya. 

Saat ini, menurut dia, pihak pemerintah Indonesia sudah melakukan antisipasi. Salah satu persiapan teknis yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan daftar nama WNI di area karantina di Tiongkok.

“Nanti pada waktunya kita sampaikan protapnya, semua akan dapat pengarahan dari pemerintah China, karena kita tidak bisa bekerja sendiri. Komunikasi terus menerus (dengan China) karena kondisi lapangan menentukan,” ucapnya. 

Komunikasi intensif dengan China dikatakannya akan terus dijalankan dan ada pula proses negosiasi terkait mekanisme yang akan dijalankan. 

“Harus ada kesepahaman terlebih dahulu,” ujarnya. 

Baca juga: Virus Corona, Hubungan Dagang RI-China Tak Terganggu

Pihak Kemenlu memastikan WNI di China tetap mendapat atensi yang besar dari pemerintah. 

“Termasuk mungkin dari publik. Masyarakat kita harus bantu ajak moral mereka. Berpikir positif, sekalian fisik, psikis juga harus dijaga,” kata dia. 

Hingga kini, total jumlah warga negara Indonesia yang tinggal di daerah yang dikarantina mencapai 243 jiwa dan mayoritas dari mereka merupakan mahasiswa. 

Lokasi para WNI tersebar di sejumlah daerah, termasuk Wuhan, yakni pusat dari wabah virus corona, serta Xianing, Huangshi, Jingzhou, Xianyang, Enshi, dan Shiyan. 

Berdasarkan informasi dari Komisi Kesehatan Nasional China pada Minggu 26 Januari 2020, total jumlah pasien terinfeksi virus corona mencapai 2.762 orang, sementara total jumlah pasien terduga infeksi atau suspected mencapai 5.794 orang. 

Jumlah pasien meninggal dunia akibat virus corona di China mencapai 80 orang dan wilayah yang terjangkit mencapai 29 provinsi/kota dari 31 provinsi/kota. []

Berita terkait
Pemerintah Ogah Blokir Penerbangan dari China
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan belum memblokir penerbangan dari China karena belum mendapat pernyataan bahaya dari WHO.
Imigrasi Makassar Perketat Pengawasan WNA Asal China
Pihak Imigrasi kelas I TPI Makassar memperketat pemeriksaan terhadap sejumlah WNA asal China yang memasuki wilayah kota Makassar.
Begini Kondisi Mahasiswa Asal Jawa Timur di China
Sejumlah mahasiswa asal Jawa Timur yang menempuh pendidikan di China dalam kondisi baik, meski ancaman virus corona membayangi.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.