Pekanbaru, Riau, (Tagar 9/5/2018) - Masih ingat Bulan Karunia Rudianti, seorang anak perempuan tanpa kaki yang duduk di kelas 3 SDN 88 Pekanbaru?
Ternyata selain mendapatkan simpati dari Presiden Joko Widodo pasca menulis surat terbuka, Bulan mendapatkan simpati dari Partai Hanura.
Jika Pemimpin Nomor Wahid, Jokowi memberikan kursi roda untuk Bulan, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Oedang (OSO) memberikan biaya penuh untuk Bulan mengenyam pendidikan hingga mendapat gelar sarjana.
"Mulai hari ini DPP Partai Hanura akan memberikan biaya sekolah sampai selesai sarjana," ujar OSO saat membuka Rakernas I Hanura, di GOR Remaja, Pekanbaru, Riau, Selasa (8/5/2018).
Kisah Sebelumnya Ibunda Bulan: Saya Tak Akan Sembunyikan Kamu, Kita Harus Kuat
OSO menuturkan, semangat juang Ananda Bulan, begitu ia memanggil Bulan, untuk tekun belajar, mengetuk hatinya untuk menjadikan Bulan sebagai anak angkat dari partai besutannya.
"Adalah anak angkat dari Partai Hanura yaitu Ananda Bulan, yang penuh semangat juang walaupun dalam keadaan cacat," tutur Ketua DPD ini.
Wakil Ketua MPR ini pun dengan semangat menularkan semangat juang Bulan, pada 1016 kader yang hadir.
"Dan tolong beliau kelas tiga SD. Beliau tidak mempunyai kaki, tapi semangatnya sebagai orang, lebih dari yang punya kaki," ucap OSO dengan semangat di hadapan seluruh kadernya.
Bulan Karunia Rudianti, anak ketiga dari pasangan Purwanti dan Rudi Arifin dilahirkan pada 7 Juli 2007 di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, dalam keadaan tanpa kaki karena diduga terserang virus tokso saat kandungan ibunya berusia delapan bulan.
Bulan menjadi viral lantaran surat terbuka permohonan yang ia layangkan pada Presiden Jokowi. Dalam suratnya terbesit keinginan Bulan mendapatkan hadiah dari Jokowi seperti anak seusianya.
"Saya menulis surat itu karena saya sering lihat di televisi Pak Presiden Jokowi memberi hadiah sepeda untuk anak-anak. Tapi saya sadar tidak punya kaki, makanya berharap dapat hadiah kursi roda," tulisnya.
Tepat sehari setelah menulis surat, 20 Maret 2018 Bulan pun mendapatkan hadiah yang ia dambakan. Meski penyerahan bantuan kursi roda dari Presiden diwakilkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Nazir.
Sebagai orangtua, Purwanti mengaku tak pernah mengajari anaknya untuk menulis surat tersebut. Bukan tak mampu pula kedua orangtuanya membeli kursi roda untuk Bulan, namun Bulan sendiri yang memang menginginkan hadiah dari Jokowi.
"Kami bukan tidak mampu membelikan kursi roda, tapi Bulan mengatakan hadiah dari Presiden akan berbeda maknanya karena akan berkesan di hidupnya," tandas Purwanti, ibu kandung bulan. (nhn)
