China Perluas Tes Massal Covid-19 di Beijing

Antisipasi lockdown seperti di Kota Shanghai, China memperluas tes massal Covid-19 di Ibu Kota Beijing
Penduduk lokal di Distrik Chaoyang, Beijing, mengikuti tes PCR pada Senin, 25 April 2022 (Foto: dw.com/id)

TAGAR.id, Beijing, China - Ibu Kota China, Beijing, memperluas tes massal Covid-19 dari satu distrik ke belasan distrik lainnya, di tengah kekhawatiran akan penerapan lockdown yang akan segera terjadi, seperti yang dilakukan di Shanghai.

Penduduk di Ibu Kota Beijing, China, membeli banyak makanan dan sejumlah persediaan lainnya di tengah kekhawatiran lockdown virus corona, lantaran 70 kasus Covid-19 terdeteksi di antara delapan dari 16 distrik di kota metropolitan itu.

Pihak berwenang Beijing memperingatkan bahwa virus itu telah "diam-diam" menyebar selama sekitar seminggu sebelum terdeteksi. Sebelumnya selama berminggu-minggu, 25 juta penduduk Shanghai telah menjalani lockdown. Namun, terhambatnya pasokan makanan menyebabkan ketidakpuasan massal.

warga beijing timbun makananWarga Beijing, China, berbelanja makanan dan kebutuhan sehari-hari di sebuah supermarket, di antara rak-rak makanan yang mulai kosong akibat diserbu warga yang menimbun makanan dan kebutuhan harian lainnya (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Tes massal Covid-19 di belasan distrik Beijing

Distrik terbesar di Beijing, Chaoyang, pada Senin, 25 April 2022, mulai melakukan tes massal COVID-19. Warga harus melalui tiga putaran tes Covid-19 dengan interval dua hari.

Dari hari Selasa, 26 April 2022, hingga Sabtu, 30 April 2022, pengujian massal akan diperluas ke 11 distrik lainnya, yaitu Dongcheng, Xicheng, Haidian, Fengtai, Shijingshan, Fangshan, Tongzhou, Shunyi, Changping, Daxing, dan Area Pengembangan Ekonomi-Teknologi Beijing.

Pada 25 April, Beijing melaporkan 33 kasus baru yang ditularkan secara lokal. Otoritas kesehatan kota mengatakan pada hari Selasa, 26 April 2022, 32 kasus di antaranya bergejala dan satu tidak menunjukkan gejala. Jumlah itu sedikit lebih tinggi dari 19 kasus infeksi komunitas yang dilaporkan sehari sebelumnya.

"Untuk secara tegas mengekang risiko penyebaran epidemi dan secara efektif menjaga kesehatan warga, diputuskan untuk lebih memperluas cakupan pemeriksaan regional berdasarkan tes yang dilakukan di distrik Chaoyang," kata juru bicara pemerintah kota Beijing pada Senin, 25 April 2022, malam.

Sejauh ini laporan jumlah kasus Covid-19 di China sampai tanggal 26 April 2022 seperti dilaporkan situs independen, worldometers, menunjukkan sebanyak 203.334 dengan 4.776 kematian. Sementara itu situs ourworldindata.org menunjukkan sampai tanggal 24 April 2022 persentase warga China yang sudah divasinasi Covid-19 mencapai 88,78% yang terdiri atas 86,33% dua suntikan dan 2,45% satu suntikan.

Wabah Covid-19 terbaru di Beijing, meskipun sederhana menurut standar global, diperkirakan akan menambah kekhawatiran soal penerapan lockdown seperti yang dilakukan di Shanghai, yang semakin mengaburkan prospek ekonomi negara itu akibat pengujian massal tanpa akhir, karantina yang ketat, dan aturan jarak sosial yang ketat [ha/pkp (AFP, AP, Reuters, dpa)]/dw.com/id. []

Kota Shanghai di China Memasuki Hari Kedua Lockdown Karena Covid-19

Kota Changchun di China Lockdown Karena Covid-19

China Kecam Upaya AS Usut Asal Muasal Virus Corona

Kebijakan Covid-19 China Tekan Industri Buah di Asia Tenggara

Berita terkait
Virus Corona Terus Menyebar Bikin Warga Beijing Timbun Makanan
Beijing mulai melakukan tes massal bagi penduduk dan menutup kawasan perumahan dan bisnis di tengah wabah baru Covid-19
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi