China Kirim Bantuan untuk Korban Ledakan di Lebanon

Pasukan penjaga perdamaian China akan mengirimkan bantuan medis untuk korban ledakan bahan kimia di Beirut, Lebanon.
Seorang pekerja kesehatan membawa peralatan medis di lokasi kamp pasukan penjaga perdamaian Tiongkok di Lebanon, pada 5 Agustus 2020, untuk membantu korban ledakan bahan kimia. (Foto: Xinhua|scmp.com).

Jakarta - Pasukan penjaga perdamaian China akan mengirimkan bantuan medis untuk untuk korban ledakan bahan kimia di dekat pelabuhan Beirut yang menewaskan 135 orang dan 5.000 luka-luka. Angkatan ke-18 pasukan penjaga perdamaian yang atas permintaan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) mengorganisasi tim darurat, terdiri dari sembilan terdiri dari sembilan personel medis dari berbagai bidang termasuk operasi, obat-obatan dalam, luka bakar dan anestesiologi.

"Personel dan kendaraan akan menuju ke Beirut, membawa persediaan medis dan peralatan pelindung," kata unit medis tersebut, seperti diberitakan dari portal South China Morning Post, Kamis, 6 Agustus 2020.

Baca Juga: Ledakan Beirut, Warga Marah Pemerintah Dinilai Lalai

Atas nama pemerintah dan rakyat China, dan atas nama saya sendiri, saya ingin mengungkapkan kesedihan saya atas hilangnya nyawa dan menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga para korban serta yang terluka.

Tim medis dari angkatan ke-18 pasukan penjaga perdamaian Tiongkok ke Lebanon terdiri dari 30 orang. Mereka dijadwalkan untuk rotasi, dengan 15 sudah kembali ke negara asal dan sisanya 15 diharapkan kembali pada 18 Agustus. Sebanyak 410 personel melakukan tugas termasuk pembersihan ranjau, konstruksi teknik, bantuan medis, dan penyelamatan kemanusiaan.

Ledakan di BeirutLedakan di Beirut pada Selasa waktu setempat menimbulkan banyak korban jiwa. (Foto: Reuters|BBC News).

Sementara gelombang ke-19 terbang ke Lebanon pada 28 Juli dan tim dalam isolasi diri karena pandemi virus corona Covid-19. China memiliki 2.534 penjaga perdamaian yang bertugas dalam delapan operasi penjaga perdamaian PBB, pasukan penjaga perdamaian terbesar di antara anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Wilayah misi mereka juga termasuk Sudan Selatan dan Mali. Hingga saat ini, 19 penjaga perdamaian Tiongkok telah tewas dalam misi penjaga perdamaian, menurut situs web penjaga perdamaian PBB.

Presiden China, Xi Jinping mengirim pesan belasungkawa kepada Presiden Lebanon, Michel Aoun pada hari Rabu. Dalam pesan tersebut, Xi mengatakan dia terkejut mendengar insiden ledakan tersebut yang menyebabkan banyak korban jiwa dan kerugian harta benda.

"Atas nama pemerintah dan rakyat China, dan atas nama saya sendiri, saya ingin mengungkapkan kesedihan saya atas hilangnya nyawa dan menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga para korban serta yang terluka," kata Xi.

Baca Juga: Ledakan Beirut, Presiden Lebanon Tetapkan Masa Darurat

Ledakan sekitar pukul 6 sore pada hari Selasa mengirimkan gelombang kejut di seluruh Beirut, ibu kota dan kota terbesar di Lebanon, menyebabkan kerusakan yang meluas hingga ke pinggiran kota. []

Berita terkait
Ada WNI di Rumah Sakit Beirut Dekat Titik Ledakan
Ketika ledakan mengguncang Ibu Kota Lebanon pada sore hari kemarin, seorang WNI dilaporkan berada di rumah sakit Beirut dekat pusat ledakan.
Ledakan di Beirut, PM Lebanon Tetapkan Hari Berkabung
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab menetapkan Rabu, 5 Agustus 2020 sebagai Hari Berkabung Nasional menyusul terjadinya ledakan di Beirut.
Lebanon Semakin Masuk ke Jurang Krisis
Lebanon berduka, setelah ledakan di kota Beirut menewaskan sedikitnya 135 orang, ini membuat negara itu semakin masuk ke jurang krisis.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.