China Buka Kembali Perbatasan untuk Semua Pengunjung Asing Mulai 15 Maret 2023

Ini mengakhiri larangan tiga tahun yang diberlakukan untuk mengatasi pandemi Covid-19 dengan semboyan Nol COVID
Ilustrasi - Seorang pelancong berjalan di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing, Beijing, China, 18 Januari 2023. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

TAGAR.id, Beijing, China – Pemeritah China menyatakan akan kembali menerbitkan semua jenis visa dan membuka kembali perbatasannya bagi para wisatawan asing mulai Rabu, 15 Maret 2023.

Ini mengakhiri larangan tiga tahun yang diberlakukan untuk mengatasi pandemi Covid-19 dengan semboyan ‘Nol COVID.’

Pemerintah China pada Selasa, 14 Maret 2023, menyatakan bahwa masuk bebas visa juga akan mulai berlaku lagi bagi beberapa destinasi seperti pulau Hainan serta kapal-kapal pesiar yang memasuki kota pelabuhan sentral Shanghai, keduanya tidak memiliki persyaratan visa sebelum pandemi.

Orang-orang asing yang visanya diterbitkan sebelum 28 Maret 2020, sewaktu Beijing menutup perbatasannya bagi sebagian besar pengunjung dari luar negeri, akan diizinkan untuk menggunakannya sewaktu memasuki China selama belum kedaluwarsa.

warga china bergegas naik keretaWarga China bergegas mengejar kereta di stasiun kereta api di Suzhou di Provinsi Jiangsu, China timur, Sabtu, 7 Januari 2023. (Foto: voaindonesia.com/Xinhua via AP)

Masuk bebas visa juga akan berlaku kembali bagi orang-orang asing dari Hong Kong dan daerah pusat judi Makau untuk memasuki provinsi di bagian selatan, Guangdong.

Beijing mendadak mengakhiri strategi “nol COVID” yang ketat pada Desember lalu, yang pertama kali diberlakukan pada awal pandemi. Kebijakan itu mencakup lockdown yang ketat dan diberlakukan dengan segera, karantina dan pengujian massal di beberapa kota dengan wabah Covid-19 yang signifikan. 

Kebijakan tersebut memicu protes publik yang intens dan tidak biasa di banyak kota di berbagai penjuru China dan penurunan ekonomi karena penutupan pabrik. (uh/ab)/voaindonesia.com/VOA. []

Berita terkait
Dubes AS Minta Agar China Harus Berterus Terang Soal Asal-usul Covid
Dubes AS untuk China, Nicholas Burns, katakan Beijing perlu lebih terbuka soal asal-usul pandemi Covid-19