Cerita Leony Panjaitan, Sopir Ojek Online dan Lulus Cum Laude dari Undip

Namanya Leony Sondang Panjaitan mendadak viral dan terkenal. Dia mahasiswi Undip yang baru wisuda dengan gelar cum laude.
Leony, driver ojol yang viral karena lulus cum laude dari Universitas Diponegoro. (Foto: Facebook/Riah Ginting Manik)

Jakarta - Namanya mendadak viral dan terkenal. Dimulai dari status yang diunggah oleh Giza lewat akun Twitternya @gizayeolsungj. Giza menampilkan foto seorang mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) yang baru wisuda dengan gelar cum laude. Yang membuat viral karena perempuan itu memakai seragam ojek online (ojol). 

"Hari ini Undip wisuda, trus dri sekian banyak foto wisudawan/ti yg rame di tl, ini satu2nya foto yg bikin gue merinding. Lemme intoduce you. Namanya lele, Junior gue anak FH undip. Dri semester 5 udah ngegojek sampe dia lulus hari ini," kata Giza di Twitternya.

Nama perempuan itu Leony Sondang Suryani Panjaitan. Menakjubkan memang melihat perempuan muda ini memiliki semangat juang yang tinggi untuk mencapai cita-citanya. Tak ada gengsi dalam dirinya, sehingga dia rela mengambil pekerjaan sampingan sebagai supir ojek online (driver Gojek).

Saat Tagar mewawancarai Leony, kenapa bekerja jadi driver Gojek,  dia mengatakan hanya ingin membantu orang tua. Apalagi dia menyadari biaya kuliah sangatlah mahal.

Baca juga: Unik, Kisah Pengemudi Ojek Online Ini Nikahi Penumpangnya, Tak Pernah 'Pacaran'

"Hitung-hitung bisa meringankan beban orang tua. Kerjaannya juga nggak terikat waktu, kan? Jadi saya mau aja. Sebenarnya nggak ada maksud apa-apa kebetulan waktu itu lagi nggak ngapa-ngapain. Terus kebetulan ojol Semarang lagi buka pendaftaran driver, ya udah saya daftar. Lumayan kan saya ada kerjaan. Dan saya nggak minta banyak uang ke orang tua. Dan akhirnya saya daftar," kata Leony, Kamis, 8 Agustus 2019.

Leony PanjaitanLeony, driver ojol yang viral karena lulus cum laude dari Universitas Diponegoro. (Foto: Facebook/Leony Panjaitan)

Dia mengakui selama dua tahun menjadi driver ojol, tak merasa terganggu dengan aktivitas kuliahnya hingga sekarang dapat meraih cum laude di salah satu kampus ternama yang ada di Indonesia ini.

"Gak terganggu kok dengan kuliah. Saya bisa bagi waktu, ya kalau misalnya pagi kuliah, pulangnya narik ojol. Kalau misalnya kuliah siang, paginya narik," ucap dia.

Begitu juga dengan kegiatan organisasi kampus yang diikutinya. Dia mengakui bisa membagi waktunya dengan baik, sehingga tidak ada yang terbengkalai.

"Kalau misalnya ada organisasi yang nggak bisa ditinggalkan, ya udah nggak narik. Atau gak pulang dari acara baru narik ojol lagi," ujar perempuan yang kerap dipanggil Lele ini.

Dia menuturkan penghasilanya di ojol bisa mencukupi kebutuhan kuliahnya. Meskipun, dia juga tak bisa melupakan peran orang tua dalam membiayai kuliahnya itu.

"Saya setiap hari rutin narik ojol, setelah pulang kuliah. Kecuali kalau capek banget baru nggak narik. Penghasilan di ojol sih gak nentu, bersihnya tiap hari itu bisa Rp 50 ribu aja lumayan," ucapnya.

Dengan semangat ingin membantu orang tua, Leony rela melakukan apa saja untuk bisa menuntaskan studi itu tepat waktu.

''Uang kuliah masih orang tua. Cuman kan karena kegiatan organisasi itukan juga butuh uang. Misalnya skripsi butuh uang, untuk ngeprint untuk apapun itu. Tapi rasanya nggak enak kalau minta lagi dari orang tua dari apa yang sudah dikasih selama sebulan. Jadi ya udah cari tambahannya dari ojol," tuturnya.

Dengan penghasilan yang diperoleh dari ojol, Leony selalu berusaha bisa memanfaatkan keuangannya dengan sebaik mungkin. Supaya bisa meringankan beban orang tuanya.

"Kalau kebutuhan di Semarangkan nggak mahal. Jadi kalau misalnya dapat Rp 50 ribu itu bersih, ya udah bensin ya bisa-bisa aja. Kebetulan saya bukan tipe kayak anak yang lain. Mungkin yang nongkrong seminggu berapa kali tuh, saya jarang. Jadi nggak pernah ada pengeluaran untuk itu," katanya.

''Ya makanya biaya hidupnya harus disesuikan. Saya memang gaya hidupnya nggak seperti anak muda biasanya sih. Saya orangnya anti gengsi," ujarnya.

Leony PanjaitanMahasiswi Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) Leony Panjaitan ,seorang driver ojol yang viral karena lulus cum laude dari Universitas Diponegoro. (Foto: Facebook/Leony Panjaitan)

Meski kerja sampingan jadi driver ojol, hal itu tidak mengganggu Leony dalam mengurus skripsinya hingga tepat waktu. Diketahui, perempuan berdarah Batak ini menjadi mahasiswa Undip sejak 2015. Pada 2017, dia bergabung dalam perusahaan Gojek.

"Saya sih selalu tentukan prioritas. Kalau emang skripsi benar-benar terdesak, ya saya benar-benar kejar. Jadi saya selalu punya deadline kapan saya harus lakukan ini, dan kapan saya lakukan itu. Dan semuanya itu saya berusaha disiplin dengan jadwal yang saya buat itu aja sih," tuturnya.

Selain ingin meringankan beban orang tua, ternyata perempuan kelahiran 1997 juga mempunyai tujuan lain untuk masa depannya.

"Saya menganggap jadi ojol ini jadi ajang untuk melatih mental juga. Karena dari ojol ini, saya banyak belajar, sebagaimana kehidupan itu memang keras. Saya suka melatih diri saya dari kehidupan yang keras. Agar saya nggak manja," katanya.

Baca juga: 'Senggol Bacok' Bukan Sekadar Gurauan Buat Laki-laki Ini

Kata dia, dari ojol inilah dia mulai lebih menghargai kehidupan dan masa depan. Perempuan berusia 22 tahun ini tak mau menghabiskan masa mudanya dengan hal yang tak berguna.

"Saya sendiri merasa saya belum berada di puncak. Saya masih berada di awal untuk kehidupan baru ke depannya. Cuman, kalau boleh saya bilang kenapa bisa saya bisa bertahan hingga detik ini, saya selalu ingat bagaimana ketika saya nggak punya apa-apa. Jadi ketika saya punya uang saya tahu gimana susahnya dapatin itu," tuturnya.

"Di sisi lain bagi saya masa muda itu bukan waktunya mengejar gengsi. Tapi, kejarlah semua prestasi atau apapun yang berharga. Jadi nggak usah gaya-gayaan. Gaya-gayaan nanti saja," katanya.

Dalam foto yang viral itu terlihat Leony memakai jaket Gojek, bukan bermaksud untuk ingin terkenal. Tetapi, dia ingin memberitahukan pekerjaan sebagai driver ojol bukan hal yang nista. Bahkan dia ingin semua orang bisa menghargai profesi orang lain, terkhusus ojol.

"Saat itu teman-teman ojol saya datang berniat memeriahkan wisuda saya. Terus mereka datang pakai jaket. Lalu, saya bilang saya mau pinjem jaketnya, saya mau foto pakai jaket itu. Gak ada maksud lain, Istilahnya jaket itu jadi pengingat, karena ojol ini udah bagian hidup saya," ujarnya. []

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.