Cegah Korban Penipuan Investasi, OJK Tingkatkan Edukasi

Edukasi masyarakat seputar sektor jasa keuangan berusaha ditingkatkan OJK sebagai upaya mencegah jatuhnya korban penipuan berkedok investasi.
PENIPUAN INVESTASI ONLINE: Polisi menunjukkan barang bukti berupa uang tunai dan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) berbagai bank yang disita dari tangan tersangka kasus penipuan online di Polresta Malang, Jumat (8/9). Kerugian dari kasus penipuan investasi online tersebut mencapai Rp 2,5 miliar dan diduga terus bertambah seiring makin banyaknya korban yang melapor ke polisi. (Foto: Ant/Ari Bowo Sucipto).

Padang, (Tagar 18/9/2017) – Edukasi masyarakat seputar sektor jasa keuangan berusaha ditingkatkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai upaya mencegah jatuhnya korban penipuan berkedok investasi.

"Yang penting dilakukan adalah edukasi karena kalau masyarakat punya pemahaman yang cukup tentang investasi maka mereka tidak akan mudah tertipu," kata Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida di Padang, Senin (18/9).

Ia menyampaikan hal itu usai menghadiri serah terima jabatan Kepala OJK perwakilan Sumbar dari Indra Yuheri kepada Darwisman di hadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan undangan lainnya.

Menurut dia kunci dari edukasi adalah bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang sektor jasa keuangan serta produk-produknya yang secara ketentuan sudah diberi izin.

Ia mengakui, investasi bodong lebih banyak dilakukan oleh pihak-pihak yang selama ini tidak diawasi oleh OJK dalam artian tidak mendapatkan izin.

"Memang saat ini sudah ada Satgas Waspada Investasi, tapi OJK tidak bisa bekerja sendiri," kata dia.

Pada sisi lain dari waktu ke waktu OJK akan terus melakukan pemantauan dan memberikan peringatan kepada pihak yang melakukan pengumpulan dana masyarakat namun tidak memiliki izin, lanjut dia.

Sementara Gubernur Sumbar Irwan Prayitno berharap OJK memperbanyak sosialisasi dan penyebaran informasi seputar investasi mencegah ada masyarakat yang tertipu.

Ia melihat pada satu sisi pada awalnya penipuan berkedok investasi akan menguntungkan sehingga orang terdidik pun bisa ikut.

Kepada masyarakat iIrwan berharap jangan tergiur investasi dengan untung besar apalagi yang sampai 30 persen sebulan, bank saja hanya enam persen.

"Tidak akan ada usaha minimal, tapi untung maksimal, kalau mau untung besar harus kerja keras," ujarnya. (yps/ant)

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.