Surabaya - Delegasi PSSI mendatangi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya. Mereka datang untuk melihat sejauh mana proses renovasi dilakukan Pemerintah Kota Surabaya untuk menjadi venue Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Deputy Sekretaris Jendral PSSI, Dessy Arfianto mengatakan untuk perbaikan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya ini tidak terlalu banyak dibenahi. Alasanya, stadion yang menjadi home base Persebaya ini masih memiliki kondisi bagus.
Di sini kita melihat dari sisi infrastruktur, karena dalam event ini kita kan ada pembagian tugas dengan Kemenpora.
"Namun, hanya beberapa penambahan harus dibenahi sesuai dengan syarat standar stadion yang digunakan untuk pertandingan Internasional. Salah satunya dengan sedikit merubah posisi kamar mandi," kata Dessy, Rabu, 5 Agustus 2020.
Sementara itu, PSSI sendiri masih belum memastikan apakah kondisi stadion GBT ini sudah layak untuk digunakan menjadi venue Piala Dunia U-20 tahun 2021. Dessy baru bisa mengatakan kepastian ini keluar setelah stadion selesai direnovasi.
Baca juga:
- Lampu 2.400 Lux Mulai Dipasang Stadion GBT Surabaya
- Covid-19 Tak Ganggu Renovasi Stadion GBT Surabaya
- Kemenpora Pastikan Enam Stadion Piala Dunia FIFA U20
"Di sini kita melihat dari sisi infrastruktur, karena dalam event ini kita kan ada pembagian tugas dengan Kemenpora. Nanti yang menilai adalah Kemenpora, kita hanya melakukan tugas seperti sebelumnya yakni me-report progres kebetulan di GBT ini pemkot sedang melakukan renovasi juga," kata Dessy.
Saat ini renovasi Gelora Bung Tomo sudah mencapai 65 persen, untuk lampu sudah dalam tahap pemasangan seluruhnya dari yang awalnya 1.200 lux menjadi 2.400 lux. Sedangkan untuk AC dan penggantian lift saat ini sedang proses ordering.
Selanjutnya pagar di stadion GBT sendiri telah dilakukan pemasangan pondasi keseluruhan. Selanjutnya untuk single seat sendiri, Pemkot sudah dalam proses pengecatan tribun dan mencapai 3/4 persen. Serta membutuhkan 2 minggu lagi untuk penyelesaian proses cat.
Dalam pertengahan Agustus ini, Dessy mendapatkan kepastian pemasangan kursi akan rampung. Nampung menunggu datang pada beberapa waktu ini.
"Katanya pertengahan Agustus mulai pemasangan kursi, tapi kita lihat sejauh mana prosesnya," ujar Dessy.
Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Surabaya Iman Krestian mengatakan saat ini pekerja sudah melakukan pencopotan rumput stadion.
"Untuk pengerjaan rumput ini kita jadwalkan pada bulan ini sudah mulai pengupasan rumput untuk kita gantikan rumput yang baru, karena memang pengerjaan besarnya di situ," kata Iman.
Selain itu, Iman menyatakan dengan adanya sidak yang dilakukan PSSI, pihaknya akan melakukan cek list ulang. Hal itu dilakukan agar fasilitas tersebut sesuai yang diinginkan FIFA.
"Untuk target keseluruhan selesainya tetap pada rencana awal, yakni Desember 2020. Tapi nantinya untuk piala dunia kan Maret-April," ujar Iman.
Iman menyampaikan, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini juga sedang mengajukan permohonan bantuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam penyiapan semua infrastruktur.
"Jadi nantinya kalau sudah oke dan di approve oleh pemerintah pusat, kita akan bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk mempercepat penyelesaian," ucap dia.
Untuk nilai bantuan yang diajukan, Imam menyebut sebesar 100 sampai 200 miliar rupiah. Hal ini lantaran untuk acara sekelas piala dunia membutuhkan effort yang lebih tinggi.
Sedangkan, untuk alokasi dana pada GBT sendiri adalah 40 miliar, kemudian persiapan 2 lapangan khusus latihan, yakni Gelora Sepuluh Nopember dan lapangan Thor memakan biaya sekitar Rp 50 miliar.
"Di Gelora 10 Nopember sudah ada 8 miliar, kemudian di lapangan Thor alokasi nantinya sekitar 12 miliar. Nah untuk lapangan Thor ini kan masih dipakai atletik, nah untuk lapangan rumputnya nanto bisa difungsikan untuk lapangan bola, dan yang disebelahnya tetap lintasan lari," tutur Iman.[]
