Cara Berbagai Negara di Dunia Membuat Stasiun Kereta Aman

Setelah seorang anak lelaki berusia delapan tahun tewas ditabrak kereta ICE di Frankfut, Jerman, marak diskusi tentang keamanan di jalur kereta api
Thailand: Menunggu dengan sabar di belakang pintu kaca (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Setelah seorang anak lelaki berusia delapan tahun tewas ditabrak kereta ICE di Frankfut, Jerman, marak diskusi tentang keamanan di jalur kereta api. Bagaimana negara-negara lain membuat stasiun keretanya aman? Rahel Klein melaporkannya untuk dw.com/id.

Rusia Dinding tebal sebagai pelindungRusia: Dinding tebal sebagai pelindung (Foto: dw.com/id)

Rusia: Dinding tebal sebagai pelindung - Di beberapa stasiun metro di Sankt Petersburg ada beberapa tindakan pengamanan: lintasan kereta dibatasi dinding yang sangat tebal dan tidak bisa dilihat maupun diakses oleh para penumpang. Pintu kereta dan dinding-dinding khusus baru terbuka ketika keretanya berhenti. Stasiun-stasiun tipe tertutup ini antara lain ditujukan untuk mencegah jatuhnya orang ke lintasan.

Inggris Kontrol tiket dan partisi kacaInggris: Kontrol tiket dan partisi kaca (Foto: dw.com/id)

Inggris: Kontrol tiket dan partisi kaca - Di banyak stasiun di negara ini, baik untuk kereta regional atau jarak jauh serta kereta bawah tanah, akses ke peron hanya memungkinkan dengan tiket kereta. Di beberapa stasiun kereta bawah tanah seperti di Canary Wharf di London, partisi kaca memisahkan lintasan kereta dari para penumpang yang menunggu. Baru ketika kereta berhenti, pintu masuknya terbuka.

Jepang Semakin banyak penghalang keamananJepang: Semakin banyak penghalang keamanan (Foto: dw.com/id)

Jepang: Semakin banyak penghalang keamanan - Peron kereta api di Jepang sering sangat padat pada jam-jam sibuk, tetapi penumpang kebanyakan antri dengan sopan. Namun kadang terjadi kasus bunuh diri, dimana pelaku melemparkan diri ke kereta yang berjalan. Karena itu semakin banyak pelindung keamanan yang dipasang di peron-peron kereta.

China Pintu kaca yang tinggiChina: Pintu kaca yang tinggi (Foto: dw.com/id)

China: Pintu kaca yang tinggi - Apa yang terlihat seperti pintu masuk pusat perbelanjaan ini adalah pintu masuk ke kereta bawah tanah di Beijing. Pada jam sibuk stasiun-stasiun kereta api di daerah metroplitan China ini ramai sekali. Karena itu peron-peronnya dipisahkan oleh pintu kaca.

Thailand Menunggu dengan sabar di belakang pintu kacaThailand: Menunggu dengan sabar di belakang pintu kaca (Foto: dw.com/id)

Thailand: Menunggu dengan sabar di belakang pintu kaca - Di Thailand penumpang menunggu di peron dengan disiplin dan teratur. Semua orang mengantri dengan rapi. Jika ada yang mendorong-dorong, itu biasanya wisatawan. Untuk menghidari agar tidak ada yang jatuh ke lintasan, disini juga ada pintu kaca yang baru terbuka jika kereta sudah tiba.

Belanda Pembatas dan pengawasBelanda: Pembatas dan pengawas (Foto: dw.com/id)

Belanda: Pembatas dan pengawas - Di kebanyakan stasiun di Belanda, orang hanya bisa masuk menggunakan kartu cip khusus atau tiket dan melalui pembatas. Di jam-jam tersibuk di stasiun-stasiun besar seperti di Den Haag pengawas dengan rompi kuning kuning juga bertugas. Mereka menjaga agar tidak ada yang berdiri terlalu dekat dengan tepi peron.

Spanyol Keretanya harus berhentiSpanyol: Keretanya harus berhenti (Foto: dw.com/id)

Spanyol: Keretanya harus berhenti - Untuk kereta berkecepatan tinggi AVE dan kereta jarak jauh serta regional, hanya orang-orang yang mempunyai tiket diperbolehkan masuk ke peron . Di stasiun pemberangkatan, penumpang baru diperbolehkan masuk ke peron ketika kereta sudah berhenti dan pintu-pintunya terbuka. (ag/yp)/dw.com/id. []

Berita terkait
Jungfraujoch Stasiun Kereta Api di Swiss Tertinggi di Eropa
Terletak di Pegunungan Alpen di Swiss, stasiun Kereta Api (KA) Jungfraujoch berada di ketinggian hampir 3.500 meter di atas permukaan laut
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.