Cagub Ini Targetkan Jatim Produsen Susu Sapi Terbesar di Indonesia

Pemerintah mendatang, menurutnya, harus melakukan intervensi melalui program untuk merealisasikan hal tersebut
Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat menghadiri RAT Koperasi Sae Pujon, Kabupaten Malang, Kamis (1/2) kemarin. (lut)

Malang, (Tagar 2/3/2018) - Jawa Timur merupakan produsen susu sapi cukup besar, bahkan mampu mensuplay hingga 50 persen kebutuhan susu nasional. Calon Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan hal tersebut masih belum cukup karena masih perlu ditingkatkan lagi.

Dia menekankan, Jatim harus menjadi kota pelaku utama produsen susu di Indonesia.

Menurutnya, langkah yang bisa dilakukan adalah dengan memperbanyak jumlah sapi yang dimiliki peternak.

"Untuk kepemilikan (sapi) memang baru dua untuk tiap peternak. Padahal, idealnya bisa lima hingga enam ekor," ujar Gus Ipul saat menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Sae Pujon, Kabupaten Malang, (1/2) kemarin.

Pemerintah mendatang, menurutnya, harus melakukan intervensi melalui program untuk merealisasikan hal tersebut. Misalnya dengan memberikan bantuan yang disalurkan melalui koperasi.

"Pemerintah bisa bekerjasama dengan koperasi. Peningkatan ini akan sekaligus membantu income para peternak," ujar kandidat yang berpasangan denga Calon Wakil Gubernur Jatim, Puti Guntur Soekarno ini.

Gus Ipul menandaskan, saat ini Jatim memberikan kontribusi hingga lebih dari 50 persen untuk konsumsi nasional. Perharinya, Jawa Timur bisa memproduksi 1100 ton susu.

"Nah, dari total itu, koperasi Sae berhasil memproduksi 94 ton dari 9.000 peternak yang menjadi anggota. Kedatangan kami di acara ini, salah satunya untuk mengapresiasi kerja keras mereka," katanya.

Dijelaskan, koperasi Sae sebenarnya bukan hanya bermanfaat untuk masyarakat Pujon atau Malang saja, namun juga Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya.

Selain menghadiri RAT Koperasi Sae, Gus Ipul bertemu dengan ribuan buruh di Unit Mitra Produksi Sigaret (MPS), KUD Sumber Makmur Ngantang, Kabupaten Malang.

Menurutnya, industri sigaret telah memberi lapangan pekerjaan dan menyumbang PDRB cukup besar.

Di MPS KUD Sumber Makmur ini mempekerjakan lebih dari 1300 pekerja yang mayoritas adalah perempuan. Sementara, di Jawa Timur ada sekitar 20 MPS. "Sehingga, untuk lapangan pekerjaan ini tinggal mengalikan saja. Ini belum perusahaan yang lain," ujarnya.

Industri tembakau juga ikut memberikan pemasukan terhadap pendapatan negara.

"Ada sekitar Rp140 triliun lebih yang berasal dari sektor ini. Rp70 triliunnya dari Jawa Timur," sebutnya. (lut)

Berita terkait