Bupati Gowa Siapkan Anggaran Bendungan Je'nelata

Pemerintah Kabupaten Gowa telah menyiapkan anggaran pembebasan lahan mega proyek Bendungan Je'nelata.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan saat dikonfirmasi, Minggu 14 April 2019. (Foto: Tagar/Afrilian Cahaya Putri)

Gowa - Pemerintah Kabupaten Gowa telah menyiapkan anggaran pembebasan lahan sebesar Rp 460 Miliar, mega proyek Bendungan Je'nelata di Kecamatan Manuju.

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan berharap agar anggaran dapat segera diserap guna pembebasan lahan. Ia meminta kepada Masyarakat Kecamatan Manuju, agar tidak menjual lahan atau tanahnya kepada pihak lain selain ke pemerintah.

"Persoalan pembebasan lahan untuk pembangunan Bendungan Je'nelata ini saya meminta agar warga Manuju jangan menjual tanahnya kepada orang lain selain pemerintah," tutur Bupati Adnan saat dikonfirmasi, Minggu 14 April 2019.

Adnan memastikan masyarakat tidak mudah terbujuk, untuk menjual tanah lebih awal. Mengingat pemerintah akan membeli lahan atau tanah masyarakat dengan harga yang wajar.

"Yakinlah pemerintah akan membeli lahan atau tanah bapak ibu yang akan jadi wilayah pembangunan bendungan dengan harga yang wajar. Apalagi, saat ini sedang dilakukan taksasi oleh pihak appresial untuk menentukan harga tanah," tambahnya.

Diketahui, Bendungan Je'nelata yang berlokasi di Kecamatan Manuju akan menampung supply air untuk 5 desa di Kecamatan Manuju, yakni Desa Moncongloe, Desa Bilalang, Desa Tanah Karaeng, Desa Manuju dan Desa Pattallikang.

Terkait anggaran, pembangunan bendungan dibutuhkan sekitar Rp 3 Triliun melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019. Anggaran ini sudah termasuk anggaran pengerjaan bendungan dan pembebasan lahan.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengang (BBWSPJ) Supardji mengungkapkan, terkait analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) untuk Bendungan Je'nelata ini telah rampung.

"Amdal sudah selesai. Perampungan desain bendungan ditargetkan segera menyusul agar pembebasan lahan bisa segera dilakukan," ungkapnya.

Lanjutnya, saat ini pihaknya juga telah mengurus sertifikat pembangunan Bendungan Je'nelata dari Komisi Keamanan Bendungan (KKB).

"Meski demikian, proses pengerjaan dapat segera dimulai sambil menunggu keluarnya sertifikat sebagai salah satu persyaratan yang harus dipenuhi," ujarnya.

Pihak BBWSPJ juga masih menunggu keluarnya peta penentuan lokasi (Penlok) dari Gubernur Sulawesi Selatan. Setelah Penlok dikeluarkan proses selanjutnya adalah pembentukan Tim Apresial yang dibentuk oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat.

Lanjut dia, untuk luas lahan yang dibutuhkan diperkirakan sekitar 1.700 hektare (Ha) dengan kapasitas tampung volume waduk 246 juta meter kubik (m2) atau dibawah dari pada Bendungan Bili-bili sebesar 370 juta m2. 

Tak hanya itu, bendungan ini akan memberikan suplay di 3 daerah irigasi atau sebesar 23.690 Ha sehingga membantu supply air dari Bendungan Bili-bili.

"Tentunya ini akan sangat membantu pencapaian intensitas tanam kedepannya yang mencapai 300 persen," sambungnya.

Bendungan Je'nelata mampu mereduksi banjir dari 1800 m2 per detik menjadi 760 m2 per detik atau mengurangi 50 hingga 60 persen reduksi air sehingga dapat dikendalikan. Tentunya, bendungan inilah yang akan dimaksimalkan menjadi pengendali banjir nantinya.

Tak hanya itu, selain menjadi waduk penampungan air, Bendungan Je'nelata akan memberikan pelayanan air baku sebesar 7,8 m2 per detik atau dapat melayani permintaan air baku ke 7,8 juta jiwa. Dan bisa menjadi potensi pembangkit tenaga listrik 0,4 megawatt. []

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.