Buntut Ngopi di Atas Guiding Block Emil Minta Maaf

Gubernur Jabar Ridwan Kamil minta maaf atas kejadian duduk sambil minum kopi di atas trotoar dengan guiding block
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki saat acara Program Virtual Terbaru Mitra Bukalapak di Gedung Sate, Bandung, Minggu 8 Maret 2020 (Foto: Tagar/Humas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat).

Bandung - Dikritik Koalisi Pejalan Kaki di Instagram akun @kemenkopukm karena Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil duduk sambil minum kopi di atas trotoar yang dipasangi guiding block atau jalur bagi pejalan kaki berkebutuhan khusus bareng Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki, saat acara Program Virtual Terbaru Mitra Bukalapak di Gedung Sate, Bandung, Minggu 8 Maret 2020. Ridwan Kamil akhirnya meminta maaf atas kejadian tersebut.

Ridwan Kamil menyatakan permohonan maaf kepada koalisi pejalan kaki, dan para penyandang disabilitas atas kejadian acara pertemuan dengan Menteri Koperasi UKM RI Teten Masduki di areal belakang Gedung Sate, yang akhirnya viral.

“Atas kejadian ini kepada komunitas koalisi pejalan kaki kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Terima kasih untuk perhatian dan masukannya untuk menjadi perhatian dalam upaya peningkatan kualitas layanan kepada publik, dalam hal ini penyandang difabel,” tuturnya, Bandung, Rabu 11 Maret 2020.

Kang Emil sapaan dari Ridwan Kamil pun menyampaikan kalau peristiwa duduk di atas trotoar yang dipasangi guiding block atau jalur bagi pejalan kaki tersebut tidak sengaja. Ia pun mengklaim bahwa Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat senantiasa peduli dan tetap menghormati hak-hak penyandang disabilitas.

“Saat itu (acara ngopi bareng) juga ada petugas dari Protokol Pemda Provinsi Jabar yang tetap berjaga untuk mengantisipasi kemungkinan pengunjung atau jika ada penyandang difabel yang datang sehingga dapat dipandu,” kata dia.

Selain itu, pertemuan yang berlangsung relatif singkat tersebut kata Kang Emil, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat memilih lokasi di pelataran menuju Museum Gedung Sate dengan harapan para tamu dapat menikmati suasana Gedung Sate yang cukup cerah sore itu.

“Sehingga pertemuan berlangsung dalam suasana tidak terlalu formal, karena sudah menjelang sore, Museum Gedung Sate pun sudah ditutup untuk umum atau pengunjung,” tegas dia.

Namun ternyata, pemilihan lokasi yang menghalangi jalur bagi penyandang difabel, karena terhalang oleh kursi yang diduduki rombongan menteri Koperasi dan UKM RI dengan Gubernur Jabar, tentu dapat menimbulkan ketidaknyamanan.

Tak hanya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang meminta maaf kepada Koalisi Pejalan Kaki dan disabilitas, Kementerian Koperasi dan UKM RI pun telah membuat konfirmasi terkait acara tersebut sekaligus permohonan maaf atas ketidak telitian yang terjadi. Selengkapnya, konfirmasi yang disampaikan melalui akun instagram @kemenkopukm adalah sebagai berikut:

Kepada Yth,

Manajemen Koalisi Pejalan Kaki

Perihal postingan di media sosial terkait pertemuan Menkop dan UKM bersama Gubernur Prov Jabar, sebelumnya kami mohon maaf atas kejadian ini. Ini adalah area belakang gedung sate, depan pintu masuk museum & cafe.

Kursi ini disiapkan hanya untuk transit, tidak lama, dan untuk kemudian rombongan berpindah ke dalam cafe membuat konten promosi produk ukm lokal dan kursi meja tersebut langsung dibersihkan kembali oleh panitia & pihak protokol.

Namun hal tersebut tentunya tetap tidak dapat dijadikan alasan. Persamaan hak untuk siapapun, adalah nilai yang harus dijunjung tinggi oleh kita semua.

Sekali lagi, kami mohon maaf atas ketidaktelitian dalam kejadian tersebut.

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Klarifikasi dari Kementerian Koperasi dan UKM RI juga telah diposting ulang oleh koalisi pejalan kaki di akun instagram @pejalankaki.

Sebelumnya, pertemuan antara Menteri Koperasi dan UKM RI dengan Gubernur Jawa Barat di areal halaman belakang Gedung Sate tersebut dinilai Koalisi Pejalan Kaki @pejalankaki mengabaikan hak-hak para penyandang disabilitas karena dilakukan di atas guiding block yang umumnya menjadi pemandu jalan bagi para tuna netra, seperti yang disampaikan dalam postingan akun instagram @pejalankaki pada Senin 9 Maret 2020. [] 

Berita terkait
Diperlukan Hukum yang Lindungi Hak Pejalan Kaki
Koalisi Pejalan Kaki meminta agar pemerintah di pusat dan daerah meningkatkan kepatuhan hukum untuk melindungi pejalan kaki
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.