Buka Muktamar XII Jatman, Presiden Berharap Ulama Sebagai Perekat Persatuan

Presiden Joko Widodo berharap ulama dapat menjadi perekat persatuan Indonesia dan menghindari gesekan antarumat beragama.
Presiden Joko Widodo saat membuka Muktamar XII Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah atau Jatman di Pendopo Kabupaten Pekalongan, Senin (15/1). (Foto: Suryono Sukarno)

Pekalongan, (Tagar 15/1/2018) - Presiden Joko Widodo berharap ulama dapat menjadi perekat persatuan Indonesia dan menghindari gesekan antarumat beragama.

Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat membuka acara Muktamar XII Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah atau Jatman di Pendopo Kabupaten Pekalongan, Senin (15/1).

Dalam pembukaan tersebut Jokowi menceritakan pengalaman bertemu Sri Baginda Raja Salman yang kagum melihat keanekaragaman budaya Indonesia.

"Sedikit cerita saat bertemu Sri Baginda Raja Salman, saat saya bercerita ada 714 suku dan 1100 lebih bahasa daerah di Indonesia, Raja Salman sangat kaget, dan mengatakan Indonesia negara besar," ujarnya.

Raja Salman juga bepesan agar hati-hati menjaga kesatuan Negara Republik Indonesia.

"Namun saya sampaikan sudah 72 tahun Indonesia bisa mempertahankan kesatuan dan persatuan," paparnya.

Jokowi menambahkan cerita tersebut menjadi pembuktian bahwa Indonesia mampu mempertahankan kesatuan walaupun memiliki keberagaman budaya.

"Namun walaupun demikian, dengan kekayaan budaya yang dimiliki potensi konflik tetap ada. Saya berharap dengan adanya acara ini dapat mempersatukan masyarakat Indonesia dan dapat menekan gesekan antar agama," imbuhnya.

Presiden menambahkan dengan berkumpulnya ulama seluruh Indonesia sosialisasi supaya negara lebih rekat.

"Saya ingin mengajak berbagai elemen untuk menjaga Bhinneka Tunggal Ika, dan Pancasila sebagai pedoman bagi seluruh warga Indonesia," pungkasnya. (Yon)

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.