Bos Perempuan PLN Pertama Sripeni Inten Cahyani

Sripeni Inten Cahyani yang baru dua hari menjabat Pelaksana tugas Direktur Utama PLN menjadi sorotan publik karena listrik mati total.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sripeni Inten Cahyani. (Foto: majalahcsr.id)

Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PT PLN Sripeni Inten Cahyani 'memberi hadiah' naik jabatan pada masyarakat dengan pemadaman listrik. Sebab, dua hari selang ditunjuk menjadi bos perempuan pertama PLN oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Jumat, 2 Agustus 2019, aliran listrik malah mati di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan sejumlah wilayah di Jawa Barat.

Sripeni di PLN itu tercatat sebagai orang baru dalam jajaran direksi perusahaan listrik milik pemerintah tersebut. Ia menggantikan Djoko Abumanan yang sebelumnya ditunjuk sebagai Plt pada 29 Mei 2019 lalu.

Siapakah Sripeni yang saat ini menjadi sorotan publik menjadi 'penanggung jawab utama' pemadaman aliran listrik? Berikut ini Tagar rangkumkan profil Sripeni Inten Cahyani.

Latar Belakang Pendidikan

Perempuan kelahiran Pati, Jawa Tengah, 7 Oktober 1968 ini merupakan lulusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro (Undip). Ia melanjutkan studinya dengan mengambil gelar magister bidang studi Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen (STM) Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (PPM) Jakarta.

Meski memiliki latar belakang Teknik Kimia dan Manajemen, ternyata Sripeni juga memiliki gelar profesional di bidang asuransi, yaitu Profesi Ajun Ahli Asuransi Indonesia Kerugian (AAAIK).

Perjalanan Karir

Mengawali karir di PLN pada tahun 1993, Sripeni tidak langsung menduduki jabatan yang tinggi tapi bekerja sebagai staf operasional. Seiring berjalannya waktu, Sripeni yang kini
merangkap jabatan sebagai Direktur Pengadaan 1 PLN mampu mengembangkan karirnya.

Ia mengisi posisi strategis di anak perusahaan PLN, yaitu PT Cogindo Daya Bersama menjadi Sekretaris Dewan Komisaris. Pada anak perusahaan PLN lain, yakni Indonesia Power, Sripeni pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Pendanaan dan Asuransi, Kepala Eksekutif Utama Bidang Keuangan, Direktur Keuangan sampai menjadi Direktur Utama pada 2016.

Seusai menduduki jabatan tertinggi di Indonesia Power,  Sripeni kembali ke PLN untuk menduduki jabatan yang lebih strategis sebagai Spesialis Senior Keuangan Divisi Keuangan Korporat. Saat jabatannya naik menjadi Direktur Pengadaan Strategis 1, Kementerian BUMN melakukan perubahan di jajaran direksi PLN.

Akhirnya, Sripeni Inten Cahyani yang sempat juga aktif dalam sekretariat organisasi kelistrikan Asia Tenggara (Heads of ASEAN Power Utilities Authorities/HAPUA) dipercaya Kementrian BUMN mengganti Djoko Abumanan yang telah menjabat sebagai Plt Direktur Utama PLN selama tiga bulan.

Impresi Buruk 

Ibu dua anak ini baru bekerja selama dua hari di PLN. Namun, ia mendapat kesan yang buruk atas insiden pemadaman listrik di separuh Pulau Jawa pada Minggu, 4 Agustus 2019. Pemadaman listrik yang masih terjadi di beberapa daerah di Jabodetabek hingga Senin, 5 Agustus 2019 itu, dianggap sebagai insiden 'paling parah' sejak 2005.

Ketiadaan listrik berjam-jam merugikan banyak pihak. Tak hanya berdampak pada kelumpuhan sejumlah fasilitas publik, pemadaman listrik juga menyebabkan kebakaran yang melanda sejumlah titik di Jakarta.

Bahkan, aliran listrik yang mati bukan lagi jadi perhatian masyarakat, melainkan jadi perhatian orang nomor satu di Indonesia Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada Senin pagi, 5 Agustus 2019 Jokowi turun langsung mencari tahu penyebab matinya aliran listrik dengan mendatangi Kantor Pusat PLN di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Hanya saja, setelah bertemu dengan jajaran direksi PLN Jokowi tidak memperlihatkan wajah puas. Jokowi malah pergi meninggalkan perusahaan BUMN, dengan wajah kecewa. []

Baca juga:

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu