Bom Guncang Sebuah Masjid di Mesir Usai Sholat Jumat, Sedikitnya 184 Orang Tewas

Sedikitnya 184 orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan bom dan serangan bersenjata di sebuah masjid di Sinai utara Mesir, Jumat (24/11).
masjid al-Rawdah di Bir al-Abed yang dierang sekelompok orang dengan bom dan tembakan beruntun. (Foto: Reuters)

Kairo, (Tagar 24/11/2017) - Sedikitnya 184 orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan bom dan serangan bersenjata di sebuah masjid di Sinai utara Mesir, Jumat (24/11).

Serangan tersebut merupakan salah satu yang paling mematikan di negara ini dalam beberapa tahun terakhir.

Lebih dari 50 ambulans mengangkut korban dari masjid al-Rawdah di Bir al-Abed, sebelah barat kota Arish, ke rumah sakit terdekat. Sedikitnya 125 orang terluka.

[caption id="attachment_31028" align="aligncenter" width="600"]Korban Bom Mesir korban bom Mesir dibaringkan sementara di Masjid al-Rawdah di Bir al-Abed sebelum dibawa ke rumah sakit terdekat. (Foto: Reuters)[/caption]

Bom tersebut meledak di masjid saat sholat Jumat selesai, lalu sekelompok gerilyawan dengan empat kendaraan off-road mendekati dan melepaskan tembakan ke arah jamaah, sebuah sumber militer mengatakan kepada Guardian.

Belum  ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan paling mematikan tersebut.

Seorang saksi mengatakan melalui telepon bahwa ia berlari ke tempat kejadian setelah mendengar ledakan dan tembakan beruntun.  Orang-orang bergegas menemui saudara mereka, saat mayat yang dibungkus kain ditata di jalan, kata saksi mata.

Seorang penduduk yang kerabatnya berada di lokasi kejadian mengatakan kepada Reuters bahwa para penyerang menembak orang saat mereka meninggalkan masjid, dan juga di ambulans.

Orang-orang mengatakan bahwa beberapa jamaah adalah Sufi, yang dianggap oleh kaum Islam garis keras sebagai orang murtad karena mereka menghormati orang-orang kudus dan tempat-tempat suci.

Presiden Abdel Fatah al-Sisi, mantan komandan angkatan bersenjata yang menyatakan dirinya sebagai benteng pertahanan terhadap gerilyawan Islam di wilayah tersebut, mengadakan sebuah pertemuan keamanan darurat setelah serangan tersebut, kata televisi pemerintah.

Serangan militan sebagian besar telah menargetkan pasukan keamanan sejak pertumpahan darah di Sinai memburuk setelah Sisi memimpin penggulingan Presiden Mohamed Morsi dari Ikhwanul Muslimin pada tahun 2013.

Pada bulan Juli, setidaknya 23 tentara tewas ketika bom mobil bunuh diri menabrak dua pos pemeriksaan militer di Sinai, sebuah serangan yang diklaim oleh ISIS.

Militan telah mencoba untuk memperluas di luar Semenanjung Sinai gurun pasir yang sebagian besar tandus ke daratan Mesir yang padat penduduknya, menyerang gereja-gereja Kristen Koptik dan peziarah.

Pada bulan Mei, orang-orang bersenjata menyerang sebuah kelompok Koptik yang sedang melakukan perjalanan ke sebuah biara di Mesir selatan, menewaskan 29 orang. (Fet/Guardian/Reuters)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.