BNN: Setiap Bulan 2 Kg Sabu-Sabu Beredar di Gayo

Ia menyebutkan, ada sebanyak 10 ribu penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Gayo Leus.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Budi Waseso, Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan stakeholder menanam kopi di kawasan bekas ladang ganja di Kampung Agusen, Blangkjeren Gayo Lues, Senin (26/2). Penanaman tanaman alternatif itu untuk memutus mata rantai tanaman ganja yang selama ini kerap ditanami masyarakat di kawasan pegunungan di Gayo Lues.(Ist/Fzi)

Gayo Lues, (Tagar, 26/2/2018) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Budi Waseso, menyebutkan ada sebanyak 10 ribu penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Gayo Leus, Aceh. Sebanyak dua kilogram sabu-sabu yang beredar setiap bulannya untuk di kawasan tersebut.

Menurutnya, narkotika masih menjadi persoalan sangat serius. Data tahun 2016 lalu, dilaporkan ada 6,4 juta pengguna narkoba di seluruh Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan itu, per minggunya dibutuhkan 6 ton narkotika.

"Dalam setahun ada 300 ton sabu-sabu yang dikonsumsi masyarakat Indonesia," kata Budi Waseso, Senin (26/2).

Komjen Budi menyebutkan, bahwa sabu-sabu produksi Cina di tahun 2016 beredar di Indonesia mencapai 250 ton.

"Itu masih dari Cina saja. Kemarin kita tangkap 3 ton, dan angka itu belum sampai 10 persen dari peredaran sabu di Indonesia," katanya.

Angka itu mencatatkan lebih dari 250 triliun belanja narkoba beredar dan menghancurkan generasi Indonesia.

Sementara itu, Bupati Gayo Lues, Muhammad Amru, menyebutkan sedikitnya ada 900 masyarakat Gayo Lues berada di balik jeruji. Mereka dibui akibat terjerat kasus narkoba jenis ganja.

Sedangkan tak kurang juga ada 1.800 masyarakat menjadi buronan. Hal tersebut dikhawatirkan akan membuat generasi muda Gayo Lues tidak bisa lepas dari jerat narkoba. (Fzi)

Berita terkait