BMKG Pasang Alat Canggih Pendeteksi Bencana di DIY

BMKG akan memasang peralatan deteksi tambahan untuk meningkatkan kesiapan DIY menghadapi berbagai potensi bencana
Kepala BMKG Prof Dwikorita Karnawati (tengah) saat menemui Gubernur DIY Sri Sultan HB X, di kantor gubernur Kepatihan Yogyakarta, Selasa 28 Mei 2019. (Foto: Istimewa)

Yogyakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan memasang peralatan deteksi tambahan untuk meningkatkan kesiapan DIY menghadapi berbagai potensi bencana, mulai gempa bumi, tsunami, hingga cuaca ekstrim.

Kepala BMKG Prof Dwikorita Karnawati mengatakan, penambahan peralatan deteksi tambahan berbagai potensi bencana di DIY bertujuan untuk memperkuat upaya mitigasi bencana di DIY.

"Apalagi, DIY daerah rawan bencana," katanya usai bertemu Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, di kantor gubernur Kepatihan Yogyakarta, Selasa 28 Mei 2019.

Pemasangan alat-alat deteksi bencana tambahan ini dikoordinasikan dengan BPBD DIY.

"Kami pasang berbagai alat pendeteksi awal bencana di kawasan--kawasan rawan bencana untuk meminimalisir dampak," imbuhnya.

Mantan Rektor UGM ini mengungkapkan, BMKG sebelumnya sudah memasang radar mitigasi dan informasi cuaca di Kecamatan Mlati, Sleman.

"BMKG juga akan memasang satu radar lagi di sekitar Pantai Parangtritis," ungkapnya.

Rita, sapaan akrabnya, mengungkapkan, pemasangan radar di Parangtritis ini bertujuan untuk memonitor atau mendeteksi dini tsunami. "Kami sedang mempersiapkan pemasangan radarnya," imbuhnya.

Lebih lanjut Rita mengungkapkan, BMKG sudah memasang dua alat di Kecamatan Pundong dan Piyungan, Kabupaten Bantul yang fungsinya memperkirakan gempa.

Alat ini mampu mendeteksi munculnya gelombang radioaktif yang dipancarkan dari dalam bumi. Sehingga bisa memperkirakan adanya anomali di dalam bumi yang menimbulkan gempa bumi," jelasnya.

Menurut dia, peralatan baru ini dilakukan dengan menambah mini broadband di dua titik pemasangan baru, yakni di patahan Kali Opak-Oyo, Bantul dan di Gunungkidul. "Harapannya, getaran-getaran yang belum dapat terdeteksi, bisa terdeteksi," ujarnya.

Kepala Pelaksana Harian BPBD DIY Biwara Yuswantana mengatakan, pemasangan peralatan baru deteksi potensi bencana semakin memperkuat mitigasi bencana di DIY.

"Tentu ke depan tentu kami juga bisa lebih cepat dan akurat mendeteksi indikasi-indikasi bencana," ungkapnya.

Apalagi, kata dia, berdasar Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) DIY sudah memetakan ada empat kawasan rawan bencana di DIY.

Salah satunya kawasan rawan bencana gempa bumi sesar Kali Opak, mulai dari Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul sampai Kalasan, Kabupaten Sleman.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.