Surabaya (Tagar 23/1/2018) - Bagi ibu-ibu yang tengah hamil muda, mual di pagi hari atau morning sickness tentu sangat menganggu dan menguras banyak nutrisi dalam tubuh. Tapi, sekarang tak perlu khawatir lagi, sebab "Bik Nunnah Mringis" siap mengurangi mual dan mengganti nutrisi yang hilang.
Bik Nunnah Mringis bukan nama orang, tapi nama makanan pengganti nutrisi yaitu Biskuit Nutrisi Sunnah Atasi Morning Sickness. Biskuit ini diciptakan oleh empat mahasiswa Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Surabaya. Mereka adalah Nurul Afifatul Azizah, Tika Pratama Putri, Wahyu Erisa Fitri dari D3 Kebidanan) dan Khoirun Nabila mahasiswa S1 Keperawatan.
Buah Sunnah Rasul
Nurul Afifatul Azizah mengungkapkan, bahan baku dari biskuit tersebut adalah buah kurma. Buah yang disunnahkan Rasulullah. Itulah sebabnya biskuit ini diberi nama nutrisi sunnah. Buah kurma diketahui punya banyak khasiat untuk tubuh manusia karena kandungan nutrisinya yang cukup tinggi.
Nurul Afifatul Azizah atau yang akrab dipanggil Afif ini mengaku mengetahui manfaat buah kurma dari seminar yang pernah diikutinya. Dari situlah dia bersama teman temannya ingin membuat sesuatu dari kurma.
Kurma sangat bagus untuk menggantikan nutrisi ibu hamil yang berkurang karena mengalami morning sickness. "Morning sickness ini sangat mempengaruhi pertumbuhan janin karena sang ibu sulit untuk mengonsumsi makanan," tandas Afif.
“Morning sickness ini banyak dialami para ibu hamil di trimester pertama. Dari saya praktik di bidan mandiri, 80 persen ibu hamil itu mengalami morning sickness. Karena itu kami berfikir membuat sesuatu yang bisa mengurangi rasa mual dan juga bisa menggantikan nutrisi ibu morning sickness,” jelasnya.
Keampuhan Bik Nunnah Mringis ini telah diujicobakan pada 10 ibu hamil. Ternyata 8 ibu hamil mengaku suka dan mengurangi mual mereka. Dari ekperimen tersebut akhirnya mereka memutuskan untuk membuat dalam jumlah lebih banyak dan menjualnya.
Respon Positif Diganjar Hibah
Biskuit itu mendapat respon positif dari masyarakat. Buktinya, Afif mengaku dalam sebulan sudah ada pesanan hingga 40 pak yang berisi 300 gram atau 15 keping biskuit. "Dalam sebulan bisa enam kali pesanan, harga per paknya cukup Rp 28.000 saja," kata Afif.
Produk Bik Nunnah Mringis ini juga sudah lolos seleksi Kemristekdikti guna mendapatkan hibah program Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) tahun 2017. Dana hibah yang didapatkan Rp 30 juta dari Rp 35 juta yang diajukan. Sebagian besar dana itu langsung digunakan untuk memproduksi Bik Nunnah Mringis.
Afif dan teman temannya tidak mengira jika bakal mendapatkan dana hibah tersebut. Sebab pada awalnya mereka hanya mengikuti saran dosen untuk menggirim proposal ke panitia seleksi. Ternyata pada Akhir Agustus lalu ada pengumuman berhasil mendapatkan dana hibah.
Direktur Akademik dan Kemahasiswaan Unusa Surabaya, Umdatus Saleha mengatakan kedepannya akan terus menggalakkan penelian untuk menemukan obat obat alternatif yang bisa membantu masyarakat luas. "Nantinya produk semacam ini akan kami arahkan untuk menerobos peluang bisnis," katanya. Bik Nunnah Mringis sudah lolos uji lab dan uji BPOM, tandasnya. (lut)
