Belajar Mengenal Nabi dan Rasul Pas Puasa

Bagi yang belum mengetahui ada baiknya belajar mengenal lebih jauh tentang nabi dan rasul dalam ibadah puasa Ramadan ini.
Allah SWT (Foto: Istimewa)

Jakarta - Ada perbedaan antara nabi dan rasul? Mungkin masih banyak yang belum mengetahui perbedaan nabi dan rasul. Bagi yang belum mengetahui ada baiknya belajar mengenal lebih jauh tentang nabi dan rasul dalam mengisi ibadah puasa Ramadan ini.

Ada perbedaan antara nabi dan rasul. Ulama mengatakan bahwa nabi adalah seseorang yang mendapatkan wahyu dari Allah SWT dengan suatu syariat tapi untuk mengamalkannya sendiri dan tidak diperintahkan untuk menyampaikan kepada umatnya. 

Sedangkan rasul adalah seseorang yang mendapat wahyu dari Allah SWT dengan suatu syariat dan dia diperintahkan untuk menyampaikan dan mengamalkannya. 

Jadi setiap rasul itu pasti nabi tapi belum tentu nabi itu rasul. Sehingga jumlah nabi itu lebih banyak ketimbang rasul. Sebagian rasul dikisahkan Allah SWT dalam Alquran dan sebagian yang lain tidak dikisahkan.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara meraka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawah suatu mu’jizat melainkan dengan seizin Allah.” (Qs. Al-Ghafir: 787)

Bertolak dari ayat ini, maka dapat disimpulkan bahwa setiap nabi yang disebutkan di dalam Alquran adalah juga sebagai Rasul. (Syaikh Utsaimin)

Ada 25 nama nabi dan rasul yang wajib diketahui dalam agama Islam. Semua nama nabi dan rasul itu wajib kita imani karena termasuk dalam rukun iman. Satu di antara rukun iman adalah beriman kepada nabi. Jumlah nabi sendiri mencapai seratusan ribu tapi kita hanya wajib mengetahui 25 nabi saja.

Nabi diutus oleh Allah SWT untuk menegakkan syariat yang telah ada sebelumnya sedangkan rasul diutus untuk membawa ajaran atau syariat baru dari Allah SWT. 

Setiap zaman selalu diutus nabi dan rasul untuk membimbing umat manusia, sedangkan kita adalah umat terakhir yang dipimpin oleh nabi terkahir pula Rasulullah SAW.

Dalam perjalanannya 25 nabi dan rasul utusan Allah SWT diberi mukjizat sebagai bukti atas kenabian mereka. Mukjizat masing masing nabi berbeda beda. Maksudnya agar umat mereka percaya dan mengakui bahwa para nabi dan rasul tersebut adalah utusan Allah SWT. 

Nabi pertama adalah Nabi Adam sedangkan nabi terakhir sekaligus penutup para nabi adalah nabi kita semua Nabi Muhammad SAW.

Terdapat juga para nabi yang mendapat gelar ulul azmi karena keistimewaannya. Dari nama 25 nabi hanya ada lima nabi saja yang mendapatkan gelar ulul azmi. 

Mereka yang mendapat gelar ulul azmi adalah yang memiliki kesabaran dan ketabahan luar biasa dalam menyebarkan ajaran Allah SWT serta selalu mendoakan agar kaumnya senantiasa diberi hidayah dan selamat dari segala azab. 

MuhammadNabi Muhammad. (Foto: Istimewa)

Nama nabi yang termasuk dalam ulul azmi

. Nabi Nuh AS
. Nabi Ibrahim AS
. Nabi Musa AS
. Nabi Isa AS
. Nabi Muhammad SAW

25 nama nabi dan rasul wajib diketahui dalam Islam

. Nabi Adam AS
. Nabi Idris AS
. Nabi Nuh AS
. Nabi Hud AS
. Nabi Soleh AS
. Nabi Ibrahim AS
. Nabi Luth AS
. Nabi Ismail AS
. Nabi Ishak AS
. Nabi Yakub AS
. Nabi Yusuf AS
. Nabi Ayub AS
. Nabi Syuaib AS
. Nabi Musa AS
. Nabi Harun AS
. Nabi Zulkifli AS
. Nabi Daud AS
. Nabi Sulaiman AS
. Nabi Ilyas AS
. Nabi Ilyasa AS
. Nabi Yunus AS
. Nabi Zakaria AS
. Nabi Yahya AS
. Nabi Isa AS
. Nabi Muhammad SAW

Sebanyak 25 nabi dan rasul itu wajib kita imani sebagai utusan Allah SWT. Mereka adalah orang-orang pilihan yang terbebas dari dosa dan memiliki kedudukan paling tinggi di antara seluruh manusia lainnya. 

Kita sendiri adalah umat Nabi Muhammad SAW yang merupakan kekasih Allah SWT dan pemimpin para nabi. Semoga kita tidak menyia-nyiakan nikmat sebagai umat Nabi Muhammad SAW. Wallahu a'lam.  []

Baca juga:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.