Begal Sadis Ditembak Mati di Makassar, Bripda Yuzrival Ilham Terluka

Begal sadis ditembak mati di Makassar. Sebelumnya ia melawan petugas dengan senjata tajam hingga melukai Bripda Yuzrival Ilham.
Tempat kejadian penembakan begal sadis setelah begal tersebut menyerang petugas,Jumat pagi (21/9/2018). (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Makassar, (Tagar 21/9/2018) - Polisi menembak mati residivis begal di Makassar, lantaran melawan saat hendak ditangkap di Jalan Nikel belakang Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar.

Pelaku begal sadis yang diketahui bernama Kemal (25) tersebut ditembak karena menyerang Bripda Yuzrival Ilham saat akan ditangkap, Jumat (20/9) pagi.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, "Anggota kami berusaha melakukan penangkapan terhadap pelaku begal tersebut, tapi pelaku malah melawan."

"Pelaku merupakan residivis kasus curas dengan sejumlah TKP di Kota Makassar. Tersangka dikenal sebagai kapten begal. Tiga orang temannya sudah diamankan saat operasi Sikat Pallawa yang berakhir minggu ini," ujar Irwan.

Saat hendak ditangkap, pelaku menyerang aparat kepolisian dengan senjata tajam.

"Pada saat penangkapan, pelaku melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam. Sehingga mengakibatkan petugas mengalami luka di bagian tangan dan leher sebelah kiri. Saat ini Bripda Yuzrival di rawat di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar," tutur Kombes Irwan.

Tepat pukul 10.00 Wita Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto akrab disapa Danny didampingi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Irwan Anwar dan Dandim 1408 BS Kota Makassar, Letkol Inf Andriyanto, mengunjungi Rumah Sakit Bhayangkara tempat Bripda Yuzrival.

Bripda Yusrival harus dirawat di rumah sakit tersebut karena menderita luka sabetan di bagian leher kiri dan lengannya.

Danny berbincang dengan Bripda Yusrival. Setelah itu, Irwan menjelaskan ke Danny terkait kronologis anggotanya disabet begal yang kini telah ditembak mati.

"Dia (Kemal) eksekutor utama pembegalan," terang Irwan kepada Danny.

Danny Jenguk Petugas Korban BegalBripda Yusrival Ilham (terbaring) petugas yang diserang begal sadis. Ia terluka dan dirawat di RS Bhayangkara Makassar. Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto mengunjunginya, Jumat (21/9/2018). (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Setelah menjengguk Bripda Yusrival, Danny menyampaikan dukungannya kepada pihak kepolisian untuk memberantas begal yang ada di Kota Makassar. Ia mendukung penuh untuk melumpuhkan begal yang secara sadis melukai masyarakat.

"Kita harus memberi dukungan yang jelas terhadap penegakan hukum yang tegas. Khusus menyangkut keamanan langsung masyarakat seperti hari ini, saya kira saya harus memberi dukungan kepada Bripda Yusrival. Beliau adalah pahlawan masyarakat karena membela masyarakat apalagi jelas-jelas residivis tersebut betul-betul sadis," ujar Danny.

Ia menambahkan, begal sekarang sangat sadis, mereka tidak pandang bulu walaupun yang dihadapi aparat kepolisian.

"Ini sangat luar biasa. Polisi saja dia kasih begitu, apalagi kalau cuma masyarakat biasa. Saya atas nama pemerintah Kota Makassar memberi dukungan penuh dan menyampaikan terima kasih kepada pihak kepolisian atas penegakan hukum yang tegas," tutur Danny

Danny berjanji, Pemerintah Kota akan memberikan reward kepada Bripda Yusrival atas prestasinya tersebut.

"Beliau pantas menerima reward. Sama seperti kemarin, kita memberikan dukungan dan apresiasi terhadap cepatnya pengungkapan pelaku pembakaran rumah di Jalan Tinumbu yang menewaskan enam orang penghuninya," ujar Danny.

Sementara itu, Dandim 1408 BS Kota Makassar, Letkol Inf Andriyanto mengatakan keamanan di Kota Makassar adalah tanggung jawab kita bersama. Wali Kota sudah membuat sistim kerja yang sangat bagus, sehingga TNI-Polri bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.

"Setiap saat Garnisum melakukan patroli, karena memang itu bagian dari memberikan back up kepada polri maupun pemerintah daerah. Namun apabila ada hal yang menonjol otomatis akan ada koordinasi lanjutan. Apakah akan diberikan patroli lanjutan, untuk membantu teman-teman di kepolisian," ujar Andriyanto

Ia menambahkan, 'Akan ada penguatan intelejen di lapangan, karena sudah disampaikan Wali Kota Makassar bahwa sudah ada sistem kita di mana RT-RW kita, masyarakat kita bahu membahu memberikan informasi yang disampaikan Babinkamtibmas ataupun kepada Babinsa sehingga kita bisa tindak lanjuti ke level komando." []

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.