Beda Usia 30 Tahun, Pernikahan Ahok-Puput akan Langgeng, Ini Kuncinya

Sekarang ini hal beda usia sudah dianggap sah dan wajar-wajar saja.
Ahok dan Puput dikabarkan sudah menikah pada 8 Februari 2019. (Foto: veronica_tan_fc)

Jakarta, (20/2/2019) - Percintaan terpaut beda usia cukup jauh makin banyak terlihat. Belum lama ini, beredar kabar Basuki Tjahaja Purnama menikah dengan Puput Nastiti Devi. Perbedaan usia keduanya, Ahok lebih dulu lahir 30 tahun dibandingkan Puput.

Sekarang ini hal beda usia sudah dianggap sah dan wajar-wajar saja. Baik itu pria jauh lebih tua daripada perempuan, ataupun sebaliknya. Asal, ada pengertian dan kecocokan satu sama lain. 

Berbanding terbalik, para ahli mengatakan, bahwa perbedaan usia yang cukup jauh tidak dianjurkan demi kesehatan. Alasannya, karena kesalahpahaman, konflik, kekecewaan dan bahkan masalah stamina akan menjadi masalah.

Baru-baru ini beberapa ahli, peneliti, psikolog dan bahkan pekerja sosial melakukan penelitian untuk menentukan perbedaan usia yang ideal antara pasangan. Berikut pengamatan mereka.

Mengutip Tempo, para peneliti menyatakan, bahwa potensi terjadinya perpisahan meningkat, ketika ada perbedaan usia yang sangat besar antara pasangan.

Menurut statistik, kesenjangan 20 tahun antara suami dan istri memiliki kemungkinan 95% bercerai. Perbedaan usia 10 tahun dapat mengurangi probabilitas 40%. Dan ketika perbedaan usia hanya 5 tahun, risiko perceraian akan menjadi sekitar 15%.

Tidak perlu khawatir, jika sudah menjalin hubungan dengan orang yang terpaut beda usia sangat jauh, karena ada beberapa pasangan yang berhasil menjalani hubungan. Tapi, dengan persentase sangat rendah.

Masalah terkait perbedaan usia antara lain, kurangnya pemahaman dan empati. Jiwa manusia mengalami berbagai tahap berbagai fase kehidupan. Ketika pasangan gagal untuk memahami satu sama lain, kesenjangan meningkat.

Aspek lain adalah kondisi kesehatan. Misalnya saja pasangan lebih tua akan lebih mudah terkena penyakit, sehingga pasangannya harus merawat dengan kesabaran yang luar biasa. Karena itu, dibutuhkan ikatan yang sangat kuat dalam hubungan yang terpaut beda usia.

Para ahli menyarankan memilih pasangan tergantung pada tingkat kematangan dan kompatibilitas. Menurut para ahli, seorang pria yang usianya 60 tahun yang menikahi seorang wanita berusia 25 tahun, bukan pilihan yang dianjurkan.

Menikah dengan pria beda usia jauh  

Jarak usia antar pasutri terpisah 10 tahun, masih dianggap wajar oleh masyarakat. Tak mengherankan, apabila wanita menikah dengan pria yang usianya terpaut jauh lebih tua, seringkali menjadi perbincangan. 

Padahal, tidak ada batasan mengenai perbedaan usia yang mutlak dan ideal untuk menjalin sebuah hubungan. 

Mengutip hellosehat, terlepas dari usia, ada banyak pertimbangan lain yang membuat seorang wanita mau menikah dengan pria lebih tua.

1. Lebih berpengalaman dalam hidup

Semakin bertambahnya umur, biasanya akan membuat seseorang semakin dewasa. Memilih menikah dengan pria lebih tua, tidak perlu ragu lagi soal sandaran hati dan prinsip hidup. Karena pria paruh baya, memiliki pola pikir yang pemikiran yang lebih dewasa dan bijak. Sehingga mampu memberikan kenyamanan dan rasa aman.

Mereka tidak menyukai konflik sepele ataupun marah-marah tidak jelas. Mereka cukup pandai bersikap dan mengatur emosi maupun suasana hati. Mereka juga cenderung lebih jarang menuntut banyak, karena mereka melihat dunia dengan pandangan yang lebih realistis.

Bukan hanya itu, pria dewasa juga berhati-hati dalam menentukan pilihannya. Pasalnya mereka sudah cukup banyak makan asam garam kehidupan entah itu dalam karirnya, pengetahuan, atau pengalaman hidupnya. Oleh karena itu, mereka juga bisa menjadi sosok 'ayah' yang dapat memberikan nasihat atau wejangan, terkait masalah yang sedang dihadapi ataupun sekadar berbagi cerita.

2. Secara finansial lebih aman

Pada umumnya, tidak perlu terlalu khawatir mengenai masalah finansial jika memutuskan untuk menikah dengan pria yang usianya jauh lebih tua. Kebanyakan dari mereka sudah memiliki karir dan keuangan yang mapan, oleh karena itu mampu menghidupi tanggungan lainnya.

Namun, tentu bukan berarti menikah hanya tergiur oleh godaan limpahan materi ekonomi semata. Harus ingat, bahwa apa yang mereka miliki saat ini, karena mereka adalah pria yang cerdas dan bekerja keras.

3. Lebih romantis

Banyak wanita yang memilih pasangan yang lebih tua karena dianggap lebih berkomitmen, lebih setia, lebih sabar, lebih stabil secara emosional, dan bisa membuat merasa dicintai.

Diulik dari sudut pandang si pria, mereka merasa nyaman dengan wanita yang lebih muda, karena perempuan yang dinikahinya mampu memunculkan rasa 'kembali muda'.  Pria dengan usia yang sudah lebih matang juga akan lebih serius untuk membina hubungan dengan wanita pilihannya.

Siap-siap dengan tiga hal ini jika menikah dengan pria lebih tua.

1. Merasa agak canggung

Tidak semua orang kadang bisa menerima pemandangan, wanita muda menikah dengan pria paruh baya, dengan pemikiran yang positif. Perbedaan budaya juga bisa memengaruhi penilaian masyarakat tentang wajar atau tidaknya jarak usia sepasang suami istri.

Bersiaplah dengan cibiran dan tatapan aneh dari orang-orang sekitar, saat memutuskan menikah dengan pria lebih tua. Meski demikian, usahakan tidak terlalu mengkhawatirkan pendapat orang lain. Selama tulus saling mencintai, tidak akan masalah.

2. Mendominasi hubungan

Semakin lama seseorang hidup di dunia, semakin banyak asam garam kehidupan yang telah dilaluinya. Banyaknya pengalaman hidup ini sedikit banyak memengaruhi kuatnya karakter seseorang. 

Hal ini bisa berubah menjadi dominasi dalam sebuah hubungan. Tidak mengherankan jika pria lebih memegang kendali, dari hal-hal kecil seperti menentukan tempat makan, hingga hal-hal besar seperti menentukan karier pasangannya.

Sikap ini lalu sering dikaitkan dengan sifat posesif yang juga bisa menghantui. Pria yang mendominasi percaya, bahwa wanita harus mengikuti dan menjalankan sesuatu sesuai caranya demi kebaikan bersama. Apalagi jika tidak komplain terhadap dominasi suami, kondisi ini tentu kurang ideal untuk masa depan sebuah hubungan.

3. Masalah seks dan keturunan

Merencanakan kehamilan dengan pasangan laki-laki yang sudah cukup berumur memiliki risikonya tersendiri. Setelah usia 35 tahun, kesuburan pria cenderung menurun sehingga relatif lebih sulit hamil.

Meski pada usia 70 atau bahkan 80 tahun sekalipun, laki-laki masih bisa dan mungkin mempunyai anak. Namun, tetap membutuhkan waktu lebih panjang untuk bisa membuahi pasangannya. Bahkan hingga bisa bertahun-tahun.

Hal ini dilatarbelakangi berbagai kondisi terkait penuaan, seperti penurunan hormon testosteron dan kualitas sperma, masalah seksual seperti disfungsi ereksi dan sulit orgasme, hingga peningkatan risiko kondisi medis tertentu seperti diabetes yang dapat memengaruhi kualitas hubungan seksual dan pada akhirnya peluang kesuburan.

Jarak umur wanita pun juga bisa memengaruhi. Dengan berasumsi berapapun umur perempuan, peluang perempuan untuk cepat hamil lebih kecil ketika pasangannya 5 tahun lebih tua, dibandingkan ketika pasangannya mempunyai umur yang sama. []

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.